Liputan6.com, Jakarta- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Luis Enrique masih yakin bahwa timnya memiliki kekuatan untuk bangkit dan mengalahkan Barcelona dalam pertandingan krusial leg kedua perempat final Liga Champions. Meskipun PSG mengalami kekalahan 2-3 di kandang sendiri leg pertama, Enrique optimis bahwa mereka mampu membalikkan keadaan di kandang Barcelona dan melaju ke semifinal.
Sebagai mantan pelatih Barcelona, Enrique memiliki pengalaman yang cukup dalam menghadapi tekanan dan mengubah momentum dalam pertandingan besar.
Baca Juga
Enrique telah membuktikan kemampuannya ketika pada tahun 2017, Barca berhasil membalikkan keadaan dengan mengalahkan PSG 6-1 setelah kalah 4-0 di leg pertama. Sekarang, ia berharap bisa menciptakan sejarah yang sama dengan PSG.
Advertisement
"PSG tidak pernah bangkit untuk menang setelah kalah di leg pertama, namun Selasa adalah harinya," kata Luis Enrique, menegaskan keyakinannya dalam konferensi pers. "Kami yakin kami akan membalikkan keadaan."
Enrique juga menyoroti pentingnya menjaga mental dan fokus tim setelah kekalahan penting. Dia menekankan bahwa PSG akan memperbaiki performa pada pertandingan mendatang.
Persaingan Antara Dua Maestro Sepak Bola
Kritik terhadap penampilan PSG dalam leg pertama telah mengundang respons tegas dari Enrique. Sang pelatih yakin bahwa timnya akan bangkit dengan penampilan yang lebih baik di leg kedua. Dalam janjinya untuk menghadirkan permainan menyerang yang agresif, Enrique memastikan bahwa PSG tidak akan mundur dalam mencari gol. Ini bukan hanya sekadar kata-kata kosong, ini adalah panggilan untuk aksi yang akan ditunjukkan oleh timnya.
Namun, di sisi lain lapangan, Xavi, yang kini memimpin Barcelona, memberikan pandangan yang berbeda. Dia memuji pengaruh besar yang dimiliki Enrique dalam karier sepak bolanya sendiri. Xavi menggambarkan tim yang diasuh oleh Enrique sebagai tim yang selalu memainkan sepak bola menyerang, gaya permainan yang selama ini menjadi ciri khas Barcelona.
Terkait dengan DNA dan gaya permainan Barcelona, Enrique dengan percaya diri menyatakan bahwa dia memahami filosofi tersebut lebih baik daripada siapapun, termasuk Xavi. Namun, jauh dari sekadar persaingan ego, Enrique juga memberikan penghormatan pada Xavi sebagai seorang pelatih dan menyatakan keinginannya untuk melihat kesuksesannya di masa depan.
Advertisement
Absennya Bintang dan Kembalinya Pahlawan
Pertarungan antara (PSG) dan Barcelona dalam perempat final Liga Champions dipenuhi dengan drama dan antusiasme. Namun, absennya beberapa pemain kunci seperti Andreas Christensen dan Sergi Roberto bagi Barcelona, serta kembalinya bek kanan Achraf Hakimi untuk PSG, mungkin akan memengaruhi dinamika pertandingan.
Kedua tim, meskipun menghadapi tantangan cedera dan larangan bermain, dipastikan akan memberikan pertandingan sepak bola yang menarik dan menegangkan. Ini bukan hanya pertarungan untuk lolos ke babak semifinal, tetapi juga pertarungan untuk menegaskan dominasi dan ambisi mereka di panggung Eropa.
Bagi Barcelona, ​​misi mereka jelas, mereka mengejar mimpi untuk mencapai semifinal pertama sejak 2019. Setelah melewati musim-musim yang penuh gejolak, Barca kembali mencari pijakan di kancah Eropa. Dibawa oleh Xavi Hernández, mantan pemain ikonik mereka, Barcelona berusaha keras untuk mengukir kisah sukses baru di Liga Champions.
Di sisi lain, PSG memiliki ambisi besar. Setelah hampir meraih gelar pada tahun 2020 ketika mereka kalah di final, klub Prancis ini haus akan kesuksesan. Kembalinya Achraf Hakimi, pemain kunci mereka, memberikan dorongan besar dalam mengejar ambisi mereka untuk merebut mahkota Liga Champions.