Stanislas Wawrinka keluar sebagai juara Australia Terbuka setelah menaklukkan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, 6-3, 6-2, 3-6, dan 6-3, Minggu (26/1/2014). Usai pertandingan, Wawrinka mengaku kaget dan tak mengira bisa menjadi juara. Dia tak percaya apakah dia sedang bermimpi.
"Sebelum hari ini, bagi saya, itu bukanlah mimpi. Saya tak pernah mengira bisa bermain di final. Saya tak pernah menyangka menjuarai Grand Slam. Dan baru saja saya melakukannya," katanya.
"Mengalahkan Rafa, sekalipun dia cedera, saya kira saya telah memainkan set pertama terbaik saya selama pertandingan ini. Saya sudah siap bermain empat atau lima jam untuk mengalahkan Novak di perempatfinal, mengalahkan Tomas Berdych di semifinal," imbuhnya.
Wawrinka menjadi pemain pertama sejak Sergi Bruguera pada Prancis Terbuka 1993 mengalahkan dua petenis teratas dunia, yaitu Nadal dan Djokovic.
Wawrinka mengaku telah berbicara dengan pelatihnya yang asal Swedia Magnus Norman mengenai bermain di final Grand Slam. "Magnus bilang pada saya adalah penting untuk tak memikirkan hasil pertandingan, namun pikirkanlah cara kamu ingin bermain, cara yang kamu inginkan untuk memenangkan setiap poin," katanya.
"Saya kaget sendiri betapa tenang saya memulai pertandingan. Pada awalnya, dia memang bagus, dia bugar, dia tidak cedera. Dan, saya sendiri memainkan tenis yang luar biasa," ujar Wawrinka
"Itu bukan pertandingan yang mudah. Saya memulainya dengan sangat gugup karena saya mulai menyadari bahwa saya bisa menjuarai Grand Slam. Namun pada akhirnya saya kembali ke permainan dan fokus pada apa yang saya ingin lakukan," pungkasnya.(Ant)
"Sebelum hari ini, bagi saya, itu bukanlah mimpi. Saya tak pernah mengira bisa bermain di final. Saya tak pernah menyangka menjuarai Grand Slam. Dan baru saja saya melakukannya," katanya.
"Mengalahkan Rafa, sekalipun dia cedera, saya kira saya telah memainkan set pertama terbaik saya selama pertandingan ini. Saya sudah siap bermain empat atau lima jam untuk mengalahkan Novak di perempatfinal, mengalahkan Tomas Berdych di semifinal," imbuhnya.
Wawrinka menjadi pemain pertama sejak Sergi Bruguera pada Prancis Terbuka 1993 mengalahkan dua petenis teratas dunia, yaitu Nadal dan Djokovic.
Wawrinka mengaku telah berbicara dengan pelatihnya yang asal Swedia Magnus Norman mengenai bermain di final Grand Slam. "Magnus bilang pada saya adalah penting untuk tak memikirkan hasil pertandingan, namun pikirkanlah cara kamu ingin bermain, cara yang kamu inginkan untuk memenangkan setiap poin," katanya.
"Saya kaget sendiri betapa tenang saya memulai pertandingan. Pada awalnya, dia memang bagus, dia bugar, dia tidak cedera. Dan, saya sendiri memainkan tenis yang luar biasa," ujar Wawrinka
"Itu bukan pertandingan yang mudah. Saya memulainya dengan sangat gugup karena saya mulai menyadari bahwa saya bisa menjuarai Grand Slam. Namun pada akhirnya saya kembali ke permainan dan fokus pada apa yang saya ingin lakukan," pungkasnya.(Ant)