Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Komisi Eropa, Vera Jourova meminta Google lebih transparan terkait cara perusahaan menangani penyebaran hoaks. Hal ini disampaikannya saat konferensi video dengan CEO Google, Sundar Pichai, Senin (7/12/2020).
Hoaks menjadi salah satu masalah terbesar bagi masyarakat saat ini. Hoaks yang tersebar bisa berupa artikel, foto, maupun video.
Baca Juga
Topiknya pun sangat beragam. Mulai dari politik, ekonomi dan juga kesehatan seperti hoaks yang terkait dengan covid-19.
Advertisement
"Saya ingin ada cara yang lebih transparan dan bertanggung jawab untuk ekosistem yang lebih luas, terutama menyangkut iklan. Jika dilakukan dengan benar maka hal itu bisa mengurangi monetisasi disinformasi," ujar Jourova seperti dilansir kfgo.com.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Keluhan Lain
Jourova sebelumnya juga pernah mengeluhkan soal Google yang mengambil keuntungan besar dari berita palsu. Ia berharap Google dan juga perusahaan teknologi lain untuk mempromosikan pemilu yang bebas dan adil.
"Saya senang Google membatasi iklan politik. Tapi UU kami akan bertujuan lebih luas yakni mencakup iklan yang bermasalah," ujarnya.
Advertisement