Pemerintah Malaysia Khawatir Hoaks Bikin Minat Warga Divaksin Covid-19 Menurun

Hingga Senin (1/3/2021) hanya 6,1 persen dari populasi atau 1.468.137 orang yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 04 Mar 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Malaysia khawatir minat warga untuk divaksin covid-19 tidak sebanyak target yang diharapkan. Bahkan mereka menuding maraknya hoaks menjadi salah satu faktor pengganjal untuk mendapatkan vaksin covid-19.

Hingga Senin (1/3/2021) hanya 6,1 persen dari populasi atau 1.468.137 orang yang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksin covid-19. Padahal Pemerintah Malaysia menargetkan 80 persen penduduk bisa divaksin.

Mereka mengatakan kurangnya kejelasan dan kesadaran, serta skeptisisme, adalah salah satu tantangan yang dihadapi dalam menghilangkan informasi yang salah tentang vaksin covid-19dan mengajak lebih banyak orang untuk mendaftar imunisasi.

"Saya melihat banyak orang yang langsung percaya hoaks dan berita yang kontroversial ketimbang memverifikasinya terlebih dahulu. Tentu saya ingin memeranginya dengan cara berbagi informasi yang benar," ujar Menteri Pekerjaan Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof seperti dilansir The Star.

"Saya juga berharap media massa jangan memakai headline yang menyesatkan. Hal seperti ini akan membuat orang semakin enggan untuk divaksin."

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Peran Media Lokal

Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19
Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19. Kredit: fernando zhiminaicela via Pixabay

Di sisi lain Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Dr Adham Baba mengatakan kementeriannya bekerja sama dengan media untuk segera memberi tahu publik tentang berita palsu tentang vaksin. Selain itu mereka juga memperingatkan bahwa laporan akan diajukan ke Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia dan polisi untuk diambil tindakan.

"Media lokal juga memiliki peran besar karena sangat penting dalam membantu pemerintah memerangi berita palsu. Saya percaya masyarakat punya pengetahuan yang cukup untuk memeriksa informasi yang diterima."


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya