Identifikasi Hoaks, Cerdas dalam Memilah Informasi di Medsos

Maria Fitriah juga menjelaskan medsos-lah yang menjadi platform paling rentan akan penyebaran berita hoaks.

oleh Liputan6.comEdu Krisnadefa diperbarui 11 Mei 2021, 12:03 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi Media Sosial
Ilustrasi Media Sosial (Photo by Saulo Mohana on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Memilah dan mengidentifikasi tiap-tiap informasi yang diterima merupakan kewajiban bagi masyarakat. Dalam memilih informasi diperlukan penyaringan informasi yang dibutuhkan, termasuk saat beraktivitas di media sosial (medsos)

Maria Fitriah, S.Sos., M.Si, selaku Dosen penulisan berita Universitas Djuanda (Unida) menjelaskan bahwa kita lah sebagai penerima informasi yang harus lebih cerdas dalam memilih informasi yang dibutuhkan dan memilah informasi tersebut.

"Kita harus cerdas dalam memilih dan memilah informasi, yang seolah serupa namun tak sama. Pilihlah berita sesuai dengan apa yang dibutuhkan,” kata Maria dalam Webinar “Bijak Menelan Informasi di Era Digital," yang digelar hasil kolaborasi FISIP Unida dan Liputan6.com,  Jumat (7/5).

Maria Fitriah juga menjelaskan medsos-lah yang menjadi platform paling rentan akan penyebaran berita hoaks. Pasalnya, media sosial merupakan platform yang dapat digunakan oleh semua orang. Siapapun dapat membuat konten dan menyuarakan gagasan tanpa melihat kredibilitas pembuat konten tersebut.

"Semua orang dapat membuat konten. Media sosial merupakan teknologi karena kita pun tidak bisa terlepas dari media sosial. pada medsos, akan sulit melakukan penyaringan informasi dikarenakan banyaknya informasi," Maria menjelaskan.

Saksikan Video Cek Fakta di Bawah Ini

Baca Hingga Tuntas

Maria lalu memberikan beberapa pesan saat menerima informasi dari media daring. Seperti membaca seluruh berita hingga tuntas dan tidak hanya membaca dari judul berita tersebut. Selain itu, memilih media yang kredibel dan dapat dipercaya dalam mencari informasi tertentu

"Membaca berita hingga tuntas, jangan hanya judulnya. Seringkali banyak yang hanya screenshot judul beritanya tanpa isi dari berita tersebut. Lalu, pilihlah media yang kredibel dalam mencari informasi," ujar Maria.

Maria juga mengatakan bahwa hoaks merupakan fenomena yang menyesatkan dan dapat merugikan banyak pihak. Sebagai penerima informasi, kritis dan skeptis merupakan hal dasar yang harus dilakukan oleh semua orang jika mendapatkan informasi dari media sosial mengingat media sosial merupakan salah satu platform penyebar hoaks.

"Fenomena hoaks ini sangat membingungkan. hoaks itu menyesatkan, kita yang harus kritis. Karena media sosial merupakan salah satu saluran penyebar hoaks," ujar Maria.

(MG/Jihan Fairuz)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya