Agar Tak Jadi Korban, Kenali Artikel Hoaks yang Beredar di Medsos

Berikut cara mengenali artikel hoaks

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mei 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax

Liputan6.com, Jakarta- Informasi palsu alias hoaks dulunya adalah masalah yang relatif tidak umum, tetapi selama dekade terakhir dengan keberadaan dan penggunaan media sosial yang semakin masif, terutama selama pandemi Covid-19 yang dipicu peningkatan konsumsi berita dan artikel telah menyebabkan misinformasi menjadi liar dan berbahaya.

Artikel hoaks tidak dibuat dengan tujuan yang sama, atau hanya dengan maksud untuk menipu. Beberapa dimulai sebagai opini atau lelucon yang disalahpahami, diputarbalikkan seiring waktu, dan akhirnya berubah menjadi informasi yang salah. 

Dikutip dari visualcapitalist.com, berikut cara mengenali artikel hoaks:

1. Sumber

Selidiki situs untuk memastikannya sah, dan periksa misinya serta info kontaknya untuk memahami apakah itu berita, satir, atau opini.

2. URL

Berhati-hatilah dengan nama domain level atas yang tidak biasa, seperti ".com.co" yang dirancang agar tampak sah, seperti ABCnews.com.co.

3. Teks

Apakah artikel memiliki kesalahan ejaan atau tanda baca yang dramatis? Ini dapat dengan mudah ditemukan untuk konten pabrikasi sederhana, karena sebagian besar sumber tepercaya memiliki standar proofreading dan tata bahasa yang tinggi.

4. Informasi

Baca judul click-baity sebelumnya, catat siapa yang (atau tidak) dikutip, dan verifikasi informasi di situs lain. Ini juga merupakan cara yang baik untuk memisahkan opini dari berita.

5. Penulis

Periksa biografi penulis dan lakukan penelusuran cepat pada mereka. Apakah mereka dapat dipercaya untuk menulis tentang cerita mereka? Apakah mereka nyata?

6. Sumber Pendukung

Klik pada tautan pendukung, dan lakukan pencarian terbalik pada gambar. Apakah mereka benar-benar mendukung ceritanya, atau tidak relevan (atau lebih buruk lagi, dimanipulasi).

7. Tanggal

Terkadang berita lama dibagikan lagi dan mendapatkan daya tarik karena peristiwa terkini, tetapi itu tidak berarti berita itu relevan atau akurat.

8. Para Ahli

Jika sebuah cerita terasa tipis, atau sepertinya tidak dikutip dengan benar, pertimbangkan untuk bertanya kepada pakar di bidangnya atau berkonsultasi dengan situs pemeriksa fakta.

 

Simak Video Berikut

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya