Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah.
Klaim tersebut klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19Â untuk isolasi mandiri di rumah beredar lewat jejaring sosial WhatsApp.
Berikut informasi tersebut:
Advertisement
"*dr Siti Fadillah, dokter jantung dan mantan menteri kesehatan RI"*
Menurut saya cara pengobatan Covid-19 di rumah dengan Isolasi Mandiri
*Pertama kita harus tahu bahwa batuk bukan penyakit utama, demam bukan penyakit utama, tapi itu hanya reaksi tubuh terhadap perlawanan infeksi atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan.
*Kalau kita beli obat flu, isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahak juga kadang kadang
*Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu diobati sesuai dengan gejala sakitnya apa.Katakanlah Covid-19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas
*Maka pengobatan nya adalah :
*1. Istirahat Total (ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi ). Benar-benar istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahatnya.
*2. Suplai vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum Farmaton Vit 2x sehari, Ester C 1000 mg 2x sehari, Madu 5 sendok, Habbats Cair 5 kapsul, Zaitun 3 sendok.
*3. Jika sesak nafas (karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang menyebabkan atau dibarengi sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya). Jadi tidak usah heran kalau Covid-19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu.*Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatan yang mujarab adalah dengan alat uap Nebulizer + obat Ventolin cair + cairan infus ( bisa dilakukan sendiri di rumah, sangat mudah dan tidak berbahaya ). Diuapi sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membaiknya kondisi tubuh.
*3. Jika batuk ada dahaknya, dengan diuapi ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan.
*4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metyl Predynoasolon dan pereda nyeri nya Asam MaFenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh.
*5. Kalau demam tinggal panasnya diturunkan dengan Paracetamol (perlu diingat demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau tidak ada radang tenggorokan yang parah, biasanya tidak akan demam.
*6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon, nanas, semangka. *Makan buah Jeruk saja, jeruk itu bagus.
*7. Selama pengobatan ini, istirahat total dengan mengisolasi diri. Tidak usah mikir kerjaan, tidak usah mikir lain-lain (ini yang akan bantu buat percepat sembuhnya).
*Coba dipelajari cara penyembuhan diatas isolasi di rumah saja. Apakah perlu kalian ke rumah sakit / klinik kalau cuma sakit flu ?
*Tidak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya ?
*Resep sederhana tanpa banyak teori, semoga bisa membantu...
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=151577800100017&id=100057433937943&sfnsn=wiwspwa
*Sekilas info. Silahkan mana yg cocok utk pencegahan C19 scr mandiri ????????Kalau ada yg kena covid tdk panik dan tdk harus ke RS kalau memang tdk terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, krn saat ini RS khusus covid semua penuh.
*Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
- Antibiotik: azitromycin atau zitrothromax 500 mg diminum 10 hari
- Antivirus: fluvir 75- anti batuk dan kluarin dahak: fluimucil 200mg
- anti radang: dexamethasone 0,5- turun panas: paracetamol, sanmol
- jgn panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, krn Hati yg Gembira Adalah Obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh ????
*Tetap hrs minum multi vitamin C D E Zinc dan usahakan berjemur matahari pagi hari setidaknya 15 menit.
*Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, semoga dapat membantu dan cepat sembuh????."
Benarkah klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untul isolasi mandiri di rumah? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Simak Video Berikut
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah, dengan memperhatikan tulisan tersebut.
Tulisan yang diklaim mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah ini identik dengan tulisan yang sebelumnya telah beredar,Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusurinya dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Ini Bukan Tulisan dr Siti Fadillah soal Pengobatan Covid-19".
Cek Fakta Liputan6.com menghubungi kuasa hukum dr Siti Fadillah, Ahmad Cholidin untuk mengkonfirmasi tentang tulisan tersebut.
Ahmad Cholidin memastikan kalau pesan berantai itu bukan tulisan asli dr Siti Fadillah. Sudah banyak modifikasi dalam pesan tersebut.
"Saya sudah cek, itu bukan tulisan dari ibu (dr Siti Fadillah)," ucap Ahmad Cholidin saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dia pun menjelaskan, dr Siti Fadillah sebelumnya memang menjawab pertanyaan tentang Covid-19, informasi dalam tulisan tersebut tidak sesuai dengan jawaban yang diberikan.
"Jadi, ada yang bertanya ke ibu mengenai Covid-19. Ibu menjawab beberapa hal. Tulisan tersebut banyak tambahan yang justru bukan dari ibu," ujarnya menegaskan.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi spesialis penyakit dalam, Dr Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD yang membuka praktek di RSUD Sawah Besar, Jakarta. Pria yang akrab disapa Dokter Koko itu menegaskan kalau semua klaim yang beredar dalam pesan berantai itu tidak ada yang benar.Â
"Kami menanyakan poin-poin yang diklaim bisa mengobati covid-19 pada pesan berantai tersebut tidak benar," tutupnya.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tulisan mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah tentang pengobatan Covid-19 untuk isolasi mandiri di rumah tidak benar.
dr. Siti Fadillah tidak pernah mengeluarkan tulisan tersebut.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement