Simak Hoaks Seputar Cara Membasmi Covid-19

Kumpulan hoaks seputar cara membasmi Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Jul 2021, 14:52 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta Covid-19
Ilustrasi Cek Fakta Covid-19

Liputan6.com, Jakarta- Covid-19 menjadi salah satu penyakit yang berbahaya, sejumlah informasi tentang cara membasminya pun beredar dimedia sosial. Namun, perlu diwaspadai sebab tidak semua informasi tersebut benar alias hoaks.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi tentang cara membasmi Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Simak hoaks tentang cara membasmi Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Motor Berknalpot Corong untuk Membasmi Covid-19 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video motor berknalpot corong untuk membasmi Covid-19

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video sepeda motor berknalpot corong untuk membasmi Covid-19. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Dunia Davinci, pada 27 Mei 2021. Unggahan klaim video membasmi Covid-19 dengan sepeda motor berknalpot corong ini berupa video sejumlah orang sedang mengangkat satu sepeda motor dengan knalpot berdiameter lebih besar dari yang dikeluarkan pabrikan. Satu sepeda motor berikutnya terlihat tidak diangkat. Kedua mesin sepeda motor tersebut sedang dihidupkan dengan RPM gas tinggi dan menimbulkan suara bising.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Duet Maut Vixion Kenalpot Corong Pembasmi Corona, Covid Minggat Seketika 😁😁😁"

Benarkah klaim video motor berknalpot corong untuk membasmi Covid-19? Simak penelurusan Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video motor berknalpot corong untuk membasmi Covid-19 tidak benar.

Puluhan remaja dakam video tersebut tengah melakukan suatu ritual sebelum balapan. Ritual tersebut diyakini sebagai tolak bala agar ketika balapan sepeda motor selamat.

 

2. Pesan Berantai dari Ketua Satgas Cara Hilangkan Virus Corona Covid-19

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi informasi dari Ketua Satgas Covid-19. Pesan berantai tersebut menyebut pencegahan penularan covid-19 bisa dilakukan dengan menghirup uap air panas.

Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu. Salah satu akun yang mengunggahnya di Facebook adalah akun bernama Aditya Dani Susanto pada 1 Februari 2021.

Berikut isi pesan berantainya:

Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono

Informasi tentang pencegahan Covid19: Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.

Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.Kemudian Anda kesulitan bernapas.Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.

Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.

Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.Inilah yang dilakukan steam.

Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.

Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.

Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.

*Seminggu ber-uap:*Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.

Jadi inilah sarannya:Mulai prosesnya selama seminggu dari 9 - 16 Januari 2021, pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.

Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.

Uap menggunakan Eucalyptus Oil atau Vicks lebih bagus lagi.Berkah bagi semua yang akan menggunakan terapi ini dan membagikannya dengan orang lain!"

Lalu benarkah isi pesan berantai tersebut berasal dari Ketua Satgas Covid-19 dan menyebut menghirup air panas bisa menghilangkan virus corona covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

3. Cara Hilangkan Virus Corona Covid-19 Saat Isolasi Mandiri di Rumah

 Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp video soal cara membersihkan virus Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Video itu sudah dibagikan ratusan kali di Whatsapp sejak beberapa waktu lalu.

Video tersebut berdurasi 2 menit, 54 detik. Di dalam video tersebut terdapat seorang wanita bernama dr. Mery Sulastri.

Ia menjelaskan bahwa jumlah kuman terbanyak saat isolasi mandiri adalah di nasofaring dan orofaring saluran pernafasan. Ia pun menyarankan untuk cuci hidung dengan cairan antiseptik untuk menghilangkan kuman tersebut.

Ia juga menyarankan berkumur dengan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut dari virus. Selain itu, ia juga menyarankan untuk menggunakan nasal spray untuk menghilangkan virus Covid-19 di rongga hidung.

Ia juga menyarankan untuk latihan pernapasan dengan menggunakan cairan antiseptik untuk mengeluarkan udara kotor di paru-paru. Lalu benarkah cara membersihkan virus corona covid-19 seperti yang disampaikan di video? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang berisi cara membersihkan covid-19 saat menjalani isolasi mandiri di rumah adalah tidak benar.

Simak Video Berikut

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya