Deretan Hoaks Vaksin Covid-19 Terbaru, Berbahaya bagi Kesehatan hingga Booster Palsu untuk Joe Biden

Program vaksinasi Covid-19 masih berjalan di seluruh dunia. Sayangnya, program tersebut kerap diganggu hoaks yang menyertainya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 11 Okt 2021, 11:07 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 10:32 WIB
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi Covid-19 masih berjalan di seluruh dunia. Sayangnya, program tersebut kerap diganggu hoaks yang menyertainya.

Hoaks terkait vaksin Covid-19 menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Lalu, apa saja hoaks terkait vaksin Covid-19 terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini BPOM Hentikan Peredaran Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pemberitaan BPOM menghentikan peredaran vaksin Covid-19 dari Tiongkok.Video tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 Juni 2021.

Unggahan video klaim video pemberitaan BPOM menghentikan peredaran vaksin Covid-19 dari Tiongkok menampilkan siaran berita Kompas Tv, pada video tersebut terdapat tulisan "BPOM HENTIKAN PEREDARAN OBAT COVID-19 DARI TIONGKOK".

Video diberi keterangan sebagai berikut:

"Dilarang keras MISUH...

#vaksintiongkok"

Benarkah klaim video pemberitaan BPOM menghentikan peredaran vaksin Covid-19 dari Tiongkok? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Sebabkan Darah Kental dan Memperpendek Umur

Klaim tentang vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah kental dan memperpendek umur beredar di media sosial. Klaim tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada 7 Oktober 2021.

Dalam pesan tersebut menampilkan foto dua kantong darah. Kantong pertama tertulis sebagai darah yang belum divaksin dan kantong kedua diklaim darah yang sudah divaksin.

"Mohon ma'af sebelumnya, Saya hanya sampaikan ala adanya bukan menakut nakutin... Dampaknya vaksin akan menjadi kental "DARAH" menyebabkan mudah datang penyakit dan perpendek masa umur," demikian narasi dalam pesan tersebut.

Benarkah vaksin Covid-19 dapat menyebabkan darah menjadi kental dan memperpendek umur? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hoaks Lainnya

Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

3. Cek Fakta: Tidak Benar Joe Biden Disuntik Vaksin Booster Palsu

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penyuntikan vaksin booster palsu pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 4 Oktober 2021.

Unggahan klaim penyuntikan vaksin booster palsu pada Joe Biden berupa tangkapan layar yang berisi tautan artikel berjudul "fake biden receives fake booster on national television" yang dimuat situs best news here.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Vaksin Presiden Biden yang Ditayangkan Media Nasional, TERBUKTI PALSU.

Dugaan kita Tidak Salah lagi. Semua Presiden telah melakukan Drama."

Benarkah klaim penyuntikan vaksin booster palsu pada Joe Biden? Simak dalam artikel berikut ini...

4. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Bahaya dan Tidak Aman Bagi Kesehatan

Beredar di media sosial posting-an yang mengklaim vaksin covid-19 tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan. Posting-an itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mengunggahnya ada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 11 Juni 2021.

Berikut isi postingannya:

“Sebetulnya lebih aman engga divaksin, saya ngrasain sendiri sebelum dan setelah divaksin daya tahan tubuh sprti hilang separuhnya, kirain cuma saya doang 😢 Saya pake vaksin pfizer, Kesimpulannya semua vaksin engga aman/bahaya bagi kesehatan kita”

Lalu benarkah postingan yang menyebut vaksin covid-19 berbahaya dan tidak aman bagi kesehatan? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya