Cek Fakta: Hoaks Artikel Berjudul "Pakar Keuangan Amerika Sebut Pinjol Ramai Peminat di Negara-negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang"

Beredar kabar tentang pakar keuangan Amerika Serikat menyebut ppinjol ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka berutang. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Okt 2021, 11:14 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 11:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Artikel Hoaks Berjudul Pakar Keuangan AS Sebut Pinjol Ramai Peminat di Negara yang Pemimpinnya Suka Berutang (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Artikel Hoaks Berjudul Pakar Keuangan AS Sebut Pinjol Ramai Peminat di Negara yang Pemimpinnya Suka Berutang (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang pakar keuangan Amerika Serikat menyebut pinjaman online (pinjol) ramai peminat di negara-negara yang pemimpinnya suka berutang beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Oktober 2021.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar dari sebuah artikel berjudul "Pakar Keuangan Amerika Menyebut Pinjaman Online Ramai Peminat di Negara-negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang".

"Krik..kriiikk...kriiiiiikkkkkk....," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan mendapat 10 komentar warganet.

Benarkah pakar keuangan Amerika Serikat menyebut pinjol ramai peminat di negara yang pemimpinnya suka berutang? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar pakar keuangan Amerika Serikat menyebut pinjol ramai peminat di negara yang pemimpinnya suka berutang. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Pakar Keuangan Amerika Menyebut Pinjaman Online Ramai Peminat di Negara-negara yang Pemimpinnya Suka Ngutang" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya, tidak ditemukan informasi valid mengenai kabar tersebut. Justru hasil penelusuran menampilkan beberapa artikel yang menyebut bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah gambar wanita yang diklaim sebagai pengamat ekonomi Amerika Serikat ke situs Google Reverse Images.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat foto identik. Satu di antaranya artikel berjudul "Lael Brainard ’79 Helps Lead Main Street Lending" yang dimuat situs georgeschool.org pada 17 Juni 202.

Berikut gambar tangkapan layarnya:

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs georgeschool.org.

Wanita dalam gambar tersebut merupakan Lael Brainard, seorang ekonom Amerika Serikat yang juga menjabat Dewan Gubernur Federal Reserve sejak 2014.

Artikel tersebut membahas tentang Program Pinjaman Jalan Utama Federal Reserve yang baru sedang dipandu oleh ekonom Lael Brainard. Program itu dirancang untuk memberikan pinjaman hingga $600 miliar kepada perusahaan kecil dan menengah yang terdampak pandemi COVID-19.

 

Referensi:

https://www.georgeschool.org/lael-brainard-79-helps-lead-main-street-lending/

 

Kesimpulan

Kabar pakar keuangan Amerika Serikat menyebut pinjol ramai peminat di negara yang pemimpinnya suka berutang ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid mengenai hal tersebut. Gambar yang disebarkan salah satu akun Facebook guna mendukung klaim tersebut ternyata hasil manipulasi digital.

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya