Cek Fakta: Hoaks WhatsApp Kumpulkan Dana Jika Pengguna Bagikan Gambar Ini

Beredar informasi WhatsApp mengumpulkan dana jika pengguna membagikan gambar berikut ini.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Nov 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 07:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks WhatsApp Kumpulkan Dana Jika Pengguna Membagikan Gambar Bayi.
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks WhatsApp Kumpulkan Dana Jika Pengguna Membagikan Gambar Bayi.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar informasi di aplikasi percakapan WhatsApp mengenai bayi yang buta dan membutuhkan donasi sebesar USD 200 ribu. Pesan tersebut beredar pada Senin 1 November 2021.

Unggahan tersebut berupa gambar yang memperlihatkan seorang bayi dan ibu. Dalam gambar tersebut juga terdapat narasi berisi ajakan agar pengguna WhatsApp membagikan gambar tersebut . Jika dibagikan, maka pihak WhatsApp akan memberikan donasi bagi bayi yang ada dalam foto itu.

Berikut narasinya:

"Bayi ini lahir dalam keadaan buta dan perlu $200,000 untuk perawatannya sampai dia bisa melihat kembali. Anda, tidak perlu mendonasi satu senpun, tapi pihak WhatsApp akan mengumpulkan dana setiap kali gambar ini dibagikan. Silahkan bagikan

Lalu, benarkah informasi tersebut? Berikut penelusurannya.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tersebut dengan menggunakan Google Images. Kemudian, menemukan artikel berjudul "The top 6 WhatsApp scams to watch out for" yang dimuat situs northcoastcourier.co.za pada 10 Agustus 2017 lalu.

Pada poin kedua artikel dijelaskan bahwa WhatsApp tidak akan memberikan sumbangan amal dengan membagikan foto atau pesan.

Oleh karena itu, jangan terkecoh dengan permintaan untuk membagikan kiriman dengan instruksi membagikan foto atau pesan guna membantu mengumpulkan uang bagi seseorang yang membutuhkan.

Selain itu, artikel yang berjudul "WhatsApp Blind Baby Donation Hoax Still Circulating" yang dimuat situs syyhoaxanalyzer.com juga menyebutkan bahwa unggahan tersebut hanyalah modus penipuan.

Gambar gambar bayi dan wanita muda tersebut diambil dari situs lain. Tentunya WhatsApp tidak akan mendonasikan uang berdasarkan berapa kali sebuah unggahan dibagikan.

Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan gambar serupa yang diunggah akun Twitter milik Menko Polhukam, Mahfud MD, @mohmahfudmd pada 24 Juli 2019 lalu. Akun Twitter @mohmahfudmd menyebut bahwa gambar wanita dan bayi yang diklaim buta adalah hoaks.

"Minta maaf, beberapa teman bilang bhw seruan minta bantuan pengobatan bayi buta pd gambar tsb adl hoax. Untungnnya bkn pengumpulan dana, tp hny seruan membagikan info lewat WA. Anggap sj itu gugahan bg kesetiaan sosial kita," tulis akun Twitter @mohmahfudmd.

 

Referensi:

https://northcoastcourier.co.za/91041/top-6-whatsapp-scams-watch/

https://twitter.com/mohmahfudmd/status/1153900033785257984?lang=en

https://www.syyhoaxanalyzer.com/?p=3152

Kesimpulan

Foto yang diklaim bayi yang buta dan meminta donasi sebesar USD 200 ribu adalah hoaks. Faktanya, aplikasi pesan WhatsApp tidak pernah mengumpulkan dana atau donasi dengan cara menyebarkan foto atau pesan teks.

 

Penulis: Geiska Vatikan Isdy

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya