Deretan Hoaks Vaksin Covid-19 Terbaru, Simak Faktanya

Program vaksinasi covid-19 masih terus berjalan di Indonesia. Sayangnya program ini terganggu dengan masih banyaknya hoaks yang beredar di media sosial.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 28 Nov 2021, 10:37 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 20:00 WIB
ilustrasi Cek Fakta kesehatan
ilustrasi Cek Fakta vaksin covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi covid-19 masih terus berjalan di Indonesia. Sayangnya program ini terganggu dengan masih banyaknya hoaks yang beredar di media sosial.

Lalu apa saja hoaks seputar vaksin covid-19 terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Penerima Vaksin Sinovac Tidak Boleh Booster Pakai Vaksin Covid-19 Pfizer atau Moderna

Beredar di media sosial pesan berantai terkait penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer. Pesan berantai ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai terdapat link yang mengarah website berbahasa Mandarin bernama Sinchew.com.my. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Seorang dokter Malaysia berusia 58 tahun, Dr. Chai Koh Meow, deputi direktur Departemen Kesehatan Malaysia, menerima suntikan vaksin booster Covid buatan Pfizer hari Selasa yang lalu sebagai tambahan ke atas vaksin Sinovac yang diterimanya terdahulu, meninggal dunia setelah mengalami gejala-gejala tubuh menjadi tidak nyaman seperti demam (colds) dan rasa sakit (soreness). Berhubung Dr. Chai senantiasa berada dalam kondisi kesehatan yang baik, tidaklah jelas apakah kematiannya berkaitan dengan vaksin dan masih diusut pihak otoritas.

Sin Chew Daily (Malaysia) - 2021/11/18

https://www.sinchew.com.my/?p=3426350

RIP 🙏 penerima vaksin konvensional Sinovac sebaiknya tidak campur dengan suntikan booster mRNA Pfizer (ataupun Moderna)"

Lalu benarkah pesan berantai yang menyebut penerima vaksin Sinovac tidak boleh mendapat booster vaksin covid-19 Moderna atau Pfizer? Simak dalam artikel berikut ini...

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Hoaks Lainnya

Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

2. Cek Fakta: Tidak Benar Video Politisi Austria Pingsan Usai Disuntik Vaksin

Sebuah video yang diklaim politisi Austria, Eva Maria Holzleitner pingsan setelah mendapatkan vaksin beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 November 2021 lalu.

Dalam video berdurasi 29 detik itu terlihat Holzleitner tengah berpidato di atas mimbar. Namun, Holzleitner tiba-tiba ambruk. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Holzleitner pingsan usai mendapatkan vaksin.

"Uhmmm apa yang mereka sebut ini lagi .... KARMA 😂😂😂 Politisi Austria yang divaksinasi penuh Eva Maria Holzleitner (28 tahun) pingsan di TV," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4 kali dibagikan dan mendapat 10 komentar warganet.

Benarkah video politisi Austria, Eva Maria Holzleitner pingsan setelah mendapatkan vaksin? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Tidak Benar Kotak Kemasan Vaksin Covid-19 dalam Video Ini Hanya Berisi Kertas

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video kotak kemasan vaksin Covid-19 hanya berisi kertas, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 25 Oktober 2021.

Klaim video kotak kemasan vaksin Covid-19 hanya berisi kertas menampilkan video seorang mengambil kotak bertuliskan "Janssen COVID-19 Vaccine" kemudian kotak tersebut dibuka dan diambil isinya hanya gulungan kertas yang dilipat.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Kalau yang dikirim ke indonesia cuma isi kertas,terus yang di suntikkan ke seluruh rakyat apa dong?🤔Atau jangan² yang di suntikan berbeda?😲Atau yang di suntikkan sudah di sediakan isi yang berbeda😠"

Benarkah klaim video kotak kemasan vaksin Covid-19 hanya berisi kertas? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya