Cek Fakta: Tidak Benar Jamaah Haji Indonesia Dilarang Bawa Air Zamzam Karena Dianggap Radikal

Beredar di media sosial postingan video yang menyebut air zamzam tidak boleh dibawah jemaah haji Indonesia karena dianggap radikal.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 27 Jul 2022, 16:59 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2022, 14:00 WIB
cek fakta air zamzam
cek fakta air zamzam dilarang dibawa jamaah haji karena radikal.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang menyebut air zamzam tidak boleh dibawah jemaah haji Indonesia karena dianggap radikal. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 Juli 2022.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 1 menit 4 detik seorang petugas sedang memeriksa koper jemaah haji. Petugas itu menyebutkan tidak boleh ada air zam-zam untuk dibawa oleh jemaah haji.

Namun akun tersebut menambahkan narasi:

"Sampai Di IndonesiaPeraturan yang bikin rumit

Air Zam-zam jadi barang Terlarang

Bendera Tauhid saja jadiRadikal!!!

SEMAKIN NGERII KONDISI NEGERI INI"

Lalu benarkah postingan yang menyebut air zamzam tidak boleh dibawah jemaah haji Indonesia karena dianggap radikal?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja Bandara, Edayanti. Ia menjelaskan pelarangan jamaah haji membawa air zamzam karena dapat membahayakan penerbangan.

"Ini based on safety regulation dari maskapai. Sesuai aturan GACA jamaah haji tidak boleh membawa air zamzam di dalam bagasi tercatat. Mereka akan terhimpit satu dengan yang lain dan kemungkinan besar akan pecah lalu merembes sehingga akan menyebabkan kabel-kabel di bawah pesawat itu akan terganggu," ujar Eda dilansir dari laman haji.kemenag.go.id.

Ditegaskan Eda, larangan membawa air zamzam di dalam bagasi tercatat bukan keinginan Kementerian Agama dan pemerintah. Namun juga tidak menyalahkan jamaah haji yang punya keinginan tinggi membawa air zamzam karena dianggap hadiah paling tinggi untuk dibawa ke tanah air.

"Penerbangan kita itu cukup lama, kalau ke Jakarta saja butuh waktu kurang lebih 9 jam, ke Solo sekitar 10 jam, ke Makasar sampai 12 jam. Jadi ini berpotensi pecah dan merembes yang bisa membahayakan penerbangan. Kami tetap mengacu kepada aturan keselamatan dan keamanan penerbangan," ujarnya.

Ia juga menjelaskan air zamzam untuk jamaah haji Indonesia sudah disiapkan seberat 5 liter dan telah berada di asrama haji embarkasi.

"Jamaah tidak perlu repot-repot lagi membawa air zamzam. Berbeda dengan negara lainnya yang tidak memfasilitasi pengiriman air zamzam nya," tutur Eda.

Sumber:

https://haji.kemenag.go.id/v4/membahayakan-penerbangan- jemaah-di-larangan-bawa-zamzam


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Postingan yang menyebut air zamzam tidak boleh dibawah jemaah haji Indonesia karena dianggap radikal adalah tidak benar.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya