Pemprov Sulteng Minta Masyarakat Tak Terpancing Isu Provokatif Jelang Pemilu 2024

Pemprov Sulteng terus bersinergi dengan sejumlah pihak untuk mengedukasi masyarakat agar tak terpancing isu provokatif.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 03 Nov 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik)
Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah meminta, masyarakat mewaspadai penyebaran isu-isu bermuatan provokasi mengenai suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) pada Pemilu 2024.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Sulteng, Fahruddin D Yambas mengatakan, isu-isu provokatif cenderung disebarkan oleh kelompok-kelompok tertentu saat momentum pemilu.

"Jangan muda terpancing dengan isu-isu atau informasi-informasi yang memuat tentang identitas SARA dalam pemilu, karena itu hanya akan memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa," kata dia dilansir dari Antara, Rabu (2/11/2022).

Fahruddin menegaskan, isu provokatif yang mengandung tentang identitas suku, agama, ras dan antar golongan, hanya akan memecah belah persaudaraan dan persatuan, dalam tatanan kehidupan demokrasi.

Karena itu, Pemprov Sulteng terus bersinergi dengan multi pihak di antaranya KPU, TNI, Polri, serta organisasi terkait lainnya, untuk mengedukasi masyarakat mengenai waspada terhadap politik identitas.

"Kami terus berusaha membangun pemahaman masyarakat, karena politik identitas hanya akan membenturkan kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain," ungkapnya.

Di samping itu, ujar dia, mereka bersama OPD, KPU dan Forkompimda terkait lainnya, berupaya membangun masyarakat dengan menggencarkan penanaman nilai-nilai toleransi diikutkan dengan penguatan nilai kebangsaan.

"Hal ini agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi-informasi dan isu - isu SARA di momentum pemilu," ungkap dia.

Fahruddin menambakan,pihaknya juga berupa menangkal penyebaran informasi-informasi provokatif lewat media sosial, dengan menggencarkan literasi digital.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya