Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memiliki mesin penghasil awan hujan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 5 Januari 2023 lalu.
Pada video tersebut, terlihat sebuah mesin menghasilkan asap tebal mirip awan. Kemudian terlihat seorang pembawa acara menyebutkan bahwa akan terjadi hujan setelah awan tersebut keluar dari mesin.
Advertisement
Baca Juga
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar NASA memiliki mesin penghasil awan hujan dan bukti bahwa kesombongan manusia di hadapan Tuhan.
"Membuat mesin penghasil awan, besok ada mesin apa lagi?" demikian narasi dalam video tersebut.
Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 23 kali dibagikan dan mendapat 64 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan mesin penghasil awan hujan milik NASA? Berikut penelusurannya.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim NASA memiliki mesin penghasil awan hujan. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "nasa rain machine" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Fact Check: Does a NASA Cloud-Making Machine Cause Floods?" yang dimuat situs newsweek.com pada 27 Juli 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video serupa pernah viral di aplikasi berbagi video singkat, TikTok pada 2021 lalu. Video tersebut sebenarnya adalah rekaman NASA dari mesin roket RS-25 badan antariksa yang sedang diuji pada Oktober 2017, di Stennis Space Center di Mississippi.
Rekaman video tersebut tidak menunjukkan mesin penghasil awan hujan milik NASA yang bisa mempengaruhi cuaca. Mesin RS-25 menggunakan oksigen cair dan hidrogen cair sebagai bahan bakar. Ketika keduanya digabungkan, menghasilkan H2O sebagai produk buangan, juga dikenal sebagai air.
Jadi tidak salah jika dikatakan bahwa RS-25 menghasilkan awan. Hanya saja, efek dari awan tersebut hanya bersifat lokal, artinya tidak akan menghasilkan hujan deras hingga banjir yang meluas.
"Ketika knalpot panas bercampur dengan air, itu menciptakan uap yang naik ke atmosfer, membentuk awan yang kemudian mendingin. Bergantung pada suhu dan kelembapan pada saat pengujian, awan uap ini mengembun menjadi air dan jatuh di area yang sangat terbatas dan terlokalisir. Uap yang dikeluarkan selama pengujian adalah air dan tidak mencemari atmosfer," demikian pernyataan NASA.
Referensi:
https://www.newsweek.com/fact-check-nasa-cloud-making-machine-cause-floods-1613390
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim NASA memiliki mesin penghasil awan hujan ternyata tidak benar. Faktanya, NASA tidak memiliki mesin khusus untuk memproduksi awan hujan. Mesin yang menghasilkan asap tebal mirip awan dalam video itu merupakan mesin roket RS-25.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement