Daftar Hoaks Seputar Tanaman Berbahaya Bagi Manusia, dari Sakit Berat sampai Kematian

Berikut kumpulan hoaks seputar tanaman yang berbahaya bagi manusia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jul 2023, 07:24 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2023, 21:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Klaim Tanaman Sri Rejeki Bisa Membuat Kematian pada Anak (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Klaim Tanaman Sri Rejeki Bisa Membuat Kematian pada Anak (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Informasi tanaman berbahaya bagi manusia beredar di media sosial, sebaiknya kabar tersebut tidak langsung dipercaya sebelum dipastikan terlebih dahulu kebenarannya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar tanaman yang berbahaya bagi manusia mulai dari memicu penyakit berat hingga kematian, hasilnya terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar tanaman berbahaya bagi manusia.

Tanaman Pemicu Leukemia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tanaman pemicu leukemia, informasi tersebut tersebar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim tanaman pemicu leukemia berupa tulisan disertai dengan foto tanaman dengan daun dan batang berwarna hijau.

Tulisan tersebut mengisahkan mahasiswa USM meninggal akibat melakukan penelitian tentang tanaman yang ada pada foto tersebut.

Berikut tulisan klaim tanaman pemicu leukemia.

"Suk Hee

Kakak ipar perempuan saya yang berusia 31 tahun meninggal kemarin karena leukemia.

Dia menderita leukemia saat melakukan master botani di USM.

Penelitian tentang tanaman di atas. Temannya yang melakukan penelitian yang sama juga terkena CA dan meninggal tahun lalu.

USM dan Kemenkes membuktikan bahwa kedua mahasiswa ini terkena penyakit leukimia akibat tanaman di atas. Aksi(perhatian)

Jika Anda memiliki tanaman ini, musnahkan dengan membakarnya sebelum berbunga.

Sampaikan info ke grup untuk mengingatkan bahaya tanaman ini👆"

Benarkah klaim tanaman pemicu leukemia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanaman Sri Rejeki Bisa Bikin Kematian pada Anak

Kabar tentang tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Agustus 2019 lalu dan kembali ramai dibagikan pada 17 Mei 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tanaman Sri Rejeki dan disandingkan dengan foto anak kecil yang tertidur.

Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan bahaya tanaman Sri Rejeki yang bisa menyebabkan kematian pada anak.

"Info penting:bagi saudara2 fb.mohon jaga anak2 atau siapa pun utx mnjauhi tumbuhan yg ada di gmbar ini...terutama pada anak2..info nya tumbuhan ini di pke masak2an sma anak2..tumbuhan ini mmiliki racun..dan anak di gambar ini tlah mnjadi korban.innalillahi wainna ilaihi rojiun..

#mohon utx di sebar luaskan kepada publik.trimakasih," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 27 ribu kali dibagikan dan mendapat 1.200 komentar warganet.

Benarkah tanaman Sri Rejeki bisa membuat kematian pada anak? Simak hasil penelusurannya di sini.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya