Cegah Hoaks Pemilu 2024, Bawaslu Lampung Selatan Gandeng Media Massa

Strategi pencegahan hoaks berdasarkan perspektif media sangat penting dalam pemilu. Produk jurnalistik dari media massa mainstream dianggap mampu mencegah hoaks.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Nov 2023, 13:33 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 12:00 WIB
KPU Gelar Simulasi Pemilu 2024
Penyandang disabilitas menunjukkan surat suara saat simulasi Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (22/3/2022). Simulasi digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait proses pemungutan dan penghitungan suara pemilu serentak tahun 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lampung Selatan menggandeng sejumlah media massa untuk mewujudkan pemilu yang demokratis dan berkeadilan serta mencegah kabar palsu atau hoaks.

"Saat ini media massa adalah corong kami terdepan karena semua kegiatan kami, baik itu sifatnya internal maupun eksternal, selalu terpublikasi oleh teman-teman media semua," kata anggota Bawaslu Kabupaten Lampung Selatan, Khoirul Anam dilansir dari Antara, Rabu (15/11/2023).

Khoirul Anam menilai, peran media sangat penting untuk sosialisasi pencegahan pelanggaran pemilu, serta langkah preventif berkembangnya kabar bohong atau hoaks dan provokatif di tengah masyarakat.

"Ini menjadi alasan kami menggandeng dan menggelar kegiatan media gathering untuk mempererat tali silaturahmi dan bersama-sama berperan aktif menyukseskan Pemilu 2024," ucap Khoirul.

Tanpa ada informasi dari media massa, kata Khoirul, pihaknya sangat kesulitan untuk mendapatkan informasi terkait pelanggaran pemilu karena keterbatasan jumlah anggota yang bertugas.

Akan tetapi, dengan adanya media massa, pihaknya dapat mengambil langkah dalam penanganan dugaan pelanggaran pemilu dan melakukan penindakan atas pelanggaran tersebut.

"Kami juga mengajak kawan-kawan media semua untuk bersama-sama memerangi hoaks atau berita bohong, politik SARA, ujaran kebencian, dan memerangi politik uang dalam Pemilu 2024," tambah dia.

Menurut dia, strategi pencegahan hoaks berdasarkan perspektif media sangat penting dalam pemilu. Produk jurnalistik dari media massa mainstream dianggap mampu mencegah hoaks.

Untuk itu, pihaknya berupaya merangkul para jurnalis dan media massa agar masuk ke dalam strategi pencegahan pemilu.

Oleh karena itu, kata dia, perlu peran aktif media dalam membantu serta menjadi pengawas partisipatif pemberi informasi-informasi terkait dengan pelanggaran pemilu ke depan.

"Kami berharap rekan-rekan media dapat menjadi salah satu unsur yang bisa membantu Bawaslu memerangi tindak kecurangan pada saat pemilu," ujarnya.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya