'Tribute to Kretek', Melawan Kampanye Anti Tembakau

Jika hari ini ramai gerakan tanpa tembakau sedunia, maka disini kita belajar merayakan tembakau dan jerih payah para petani

oleh Rina Nurjanah diperbarui 31 Mei 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2015, 11:00 WIB
Tribute To Kretek

Citizen6, Jakarta Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar lebih dari 51% penduduk Indonesia adalah perokok aktif dimana usia perokok semakin muda. Angka 51% ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di ASEAN.

Setiap tanggal 31 Mei kita turut serta merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Kampanye itu memiliki pesaing sejak 2014 lalu yang justru merayakan tembakau. Tribute to Kretek, event yang dirintis oleh Komunitas Kretek ini menjadi tandingan untuk menjelaskan seluk beluk lain mengenai rokok.

Jika selama ini kampanye anti rokok selalu menggembar-gemborkan alasan kesehatan untuk menjauhi rokok. Komunitas Kretek dalam Tribute to Kretek memperkenalkan kita sisi lain industri rokok yakni, jutaan petani tembakau, buruh industri rokok, dan mereka yang hidup berdampingan dengan tembakau. 

Acara digelar di TIM pada 31 Mei 2015 pukul 13.00 hingga 22.00. Acara diramaikan dengan workshop Kopi dan Cethe, Orkestrawa dan Mojok Bareng para penulis Mojok.co dengan tema "Sehat. Tertawa. Bahagia". Gelaran pesta kecil sederhana ini bertujuan untuk merayakan kretek, rokok khas Indonesia yang berupa campuran tembakau dengan cengkeh.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya