Liputan6.com, Jakarta Danau Vostok yang letaknya terpendam di bawah glester di Antartika menjadi sampel penelitian sejumlah ilmuwan sebagai model untuk kondisi ekstrim planet lain. Beberapa tahun yang lalu, tak ada yang menduga sebuah kawasan gelap, dalam, dan dingin itu ditempati organisme jenis apapun untuk hidup.
Saat berpikir tentang Danau Vostok, Anda harus berpikir seperti ini; selain sebagai tempat yang terdalam keempat di dunia, danau ini juga yang terbesar dari sekitar 400 danau subglasial yang ada di Antartika. Es yang menutupinya selama 15 juta tahun kini memiliki kedalaman sejauh lebih dari dua mil.
Advertisement
Baca Juga
Iklim di sana pun begitu keras dan sulit ditebak sehingga untuk mengunjunginya, para ilmuwan harus berbekal peralatan khusus dan pelatihan bertahan hidup. Namun, penelitian dari Profesor Ilmu Biologi dari Bowling Green State Universrity, Dr.Scoutt Rogers berhasil menyingkap berbagai kehidupan yang bersemayam dan bereproduksi dalam lingkungan paling ekstrim di bagian Bumi tersebut.
Sebuah makalah yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE (Public Library of Science) merinci, di sisi tergelap Bumi itu rupanya terdapat ribuan spesies yang teridentifikasi melalui pengurutan DNA dan RNA.
Tim riset yang dipimpin Rogers mengambil sampel berupa beberapa inti dari dua area di danau tersebut; cekungan utama sebelah selatan dan area dekat teluk di ujung barat daya danau. “Kami menemukan kompleksitas lebih dari yang dipikirkan siapapun,” seru Rogers. “Ini sungguh menunjukkan kegigihan hidup, juga menunjukkan bagaimana organisme dapat bertahan hidup di tempat yang beberapa tahun lalu sempat kami kira takkan ada yang bisa bertahan hidup.”
Dilansir dari laman resmi Bowling Green State University, tim riset mengidentifikasi terdapat ribuan bakteri, termasuk beberapa yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan ikan, krustasea, dan cacing Annelida, selain jamur dan dua spesies archaea, atau organisme bersel-tunggal yang cenderung hidup di lingkungan ekstrim.
“Dengan menggunakan metode ini, kami dapat menjamin keakuratannya hampir 100 persen,” kata Rogers.
Sebelum 35 juta tahun yang lalu, Antartika merupakan kawasan beriklim hangat yang dihuni oleh beragam tanaman dan hewan. Kemudian, sekitar 34 juta tahun lalu terjadilah penurunan suhu secara besar-besaran dan es menutupi kawasan danau di saat danau itu mungkin masih terhubung dengan Samudera Selatan.
Peristiwa itu menurunkan tingkat permukaan laut hingga sekitar 300 meter, yang serta merta memotong Danau Vostok dari lautan lepas. Lapisan es mengalami turun-naik hingga akhirnya kembali terjadi penurunan suhu besar-besaran sekitar 14 juta tahun yang lalu, menyebabkan permukaan laut mengalami tingkat penurunan yang jauh lebih rendah dari sebelumnya.
Seiring merambatnya es hingga ke seberang danau, kawasan danau itu kian jatuh ke dalam kegelapan total dan terisolasi dari atmosfer, menyebabkan meningkatnya tekanan dari bobot berat gletser. Mungkin banyak spesies yang menghilang dari danau tersebut, namun tampaknya banyak pula yang mampu bertahan seperti yang ditunjukkan Rogers dalam penelitian itu.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6