Harga Minyak Anjlok, Investor Gelisah Gara-gara Trump

Kebijakan proteksionis Donald Trump telah mengguncang pasar di seluruh dunia. Termasuk juga harga minyak mentah yang terus tertekan dalam 7 pekan.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 11 Mar 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 08:00 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Pekan lalu, harga minyak mentah WTI AS telah membukukan penuruann mingguan ketujuh berturut-turut. P Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah turun 1% pada perdagangan hari Senin karena ketidakpastian tentang tarif yang dijalankan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Selain itu, penurunan harga minyak mentah juga dipicu oleh meningkatnya produksi dari kelompok negara produsen minyak dunia dan sekutunya yaitu OPEC+.

Namun, penurunan harga minyak dunia ke level yang lebih dalam masih tertakan sanksi potensial terhadap ekspor minyak mentah Iran.

Mengutip CNBC, Selasa (11/3/2025), harga minyak mentah Brent turun 71 sen atau 1% pada USD 69,65 per barel pada pukul 1 siang EDT (1800 GMT). Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 65 sen atau 1% menjadi USD 66,39 per barel.

Pekan lalu, harga minyak mentah WTI AS telah membukukan penuruann mingguan ketujuh berturut-turut. Penurunan terpanjang sejak November 2023. Sementara harga minyak Brent turun untuk minggu ketiga berturut-turut.

Kebijakan proteksionis Donald Trump telah mengguncang pasar di seluruh dunia. Semulai Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif impor tinggi kanada dan Meksiko tetapi kemudian menunda kebijakan tarif tersebut. Kedua negara tersebut merupakan pemasok minyak terbesarnya di AS.

Selain itu, Trump juga menaikkan bea atas barang-barang China. China dan Kanada telah menanggapi dengan menaikkan tarif untuk barang impor dari AS.

"Pelaku pasar komoditas sedang gelisah dan ada banyak hal yang harus diproses saat kita melangkah maju," kata Mitra Again Capital New York John Kilduff.

 

Promosi 1

Sanksi ke Iran dan Rusia

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Investor melihat ketidakpastian atas tarif AS sebagai hal yang negatif, yang mengarah pada kemungkinan perlambatan ekonomi yang dapat membatasi permintaan minyak.

Indeks saham acuan S&P 500, yang sering diikuti oleh harga minyak mentah, telah turun lebih dari 8% dari titik tertingginya di Februari di tengah kekhawatiran tentang tarif.

Sedangkan analis PVM Tamas Varga menjelaskan, kemungkinan sanksi terhadap Iran dan Rusia dapat memberikan dukungan dalam jangka pendek ke harga minyak.

"Melihat gambaran yang lebih besar, ketidakpastian yang masih ada kemungkinan akan membuat reli minyak berlangsung singkat," kata Varga.

Harga minyak sempat bangkit kembali dari posisi terendah enam bulan pada perdagangan Jumat setelah Donald Trump mengatakan AS akan meningkatkan sanksi terhadap Rusia jika gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.

Pada saat yang sama, dua sumber salah satu kantor berita internasional menyebutkan bahwa AS sedang mempelajari cara untuk meringankan sanksi terhadap sektor energi Rusia jika Moskow setuju untuk mengakhiri perangnya dengan Ukraina.

 

Pasokan Minyak Dunia

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Jumat bahwa kelompok OPEC+ setuju untuk mulai meningkatkan produksi minyak mulai April, tetapi dapat membatalkan keputusan tersebut setelahnya jika terjadi ketidakseimbangan pasar.

Di sisi pasokan, Trump juga berupaya untuk menghentikan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari upaya untuk menekan Teheran agar mengendalikan program nuklirnya. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Sabtu bahwa negaranya tidak akan diintimidasi untuk melakukan negosiasi.

Akhir minggu ini, investor akan menilai laporan bulanan dari Badan Energi Internasional dan OPEC untuk prakiraan permintaan dan pasokan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya