Yacoba, Maestro Tenun Ikat yang Memukau Khas NTT

Semakin hari kepopuleran kain tenun ikat khas Nusa Tenggara Timur dan wilayah di sekitarnya makin meningkat.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Agu 2016, 12:32 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 12:32 WIB
Yacoba, Maestro Tenun Ikat yang Memukau Khas NTT
Yacoba, Maestro Tenun Ikat yang Memukau Khas NTT

Liputan6.com, Jakarta Tenun ikat, khususnya yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara Timur semakin hari semakin populer. Para maestro tenun dari masing-masing wilayah tersebut menghasilkan karya kain tenun ikat yang berbeda-beda motifnya. Masing-masing mempunyai ciri khas yang susah dipalsukan.

Kepopuleran tenun ikat NTT ini dalam waktu dekat akan menyamai batik yang lebih dulu mendunia. Hal ini nampak pada Presiden Indonesia yang makin gemar memakai tenun ikat NTT dalam berbagai kesempatan.

Salah satu maestro tenun dari Naikoten Kupang yang piawai mencipta kain-kain indah itu adalah mama Yacoba. Perempuan asli Naikoten, Kupang, Ntt ini  pada Sabtu, 13 Agustus 2016 menceritakan proses pembuatan kain tenun ikat NTT yang cukup rumit.

Mama Yacoba yang kini berusia 41 tahun, sejak balita sudah mulai belajar menenun. Dia mengatakan, setiap perempuan di NTT akan otomatis belajar menenun. Tak heran sampai sekarang ia telah mampu mencipta kain tenun dari berbagai daerah di NTT. Mulai dari kain tenun ikat ayu topas, bokong, amanuban, nungkolo, dan lainnya.

Untuk menghasilkan selembar kain tenun ikat yang memukai, ia perlu waktu satu sampai dua bulan, tergantung kerumitan motifnya, juga panjang kain. Ia juga mengatakan, ada banyak jenis benang yang ia pakai untuk membuat selembar kain tenun. Mulai dari benang kapas, sutra atau benang dari pabrik dan dengan sistem pewarnaan alam atau sintetis.

Harga selembar kain tenun ayu topas berkisar satu hingga empat juta rupiah. Harga kain  tenun lawas biasanya lebih mahal karena motifnya yang langka atau mempunyai nilai sejarah yang tinggi.

Harga ini tentu sepadan dengan proses pengerjaanya yang rumit dan perlu waktu lama. Selain itu, setiap motif kain tenun NTT menyimpan ajaran kehidupan, sangat filosofis.

Bersama teman-teman penenun lainnya, ia membuat kelompok penenun yang dinamai "tenun Leko. Kelompok ini terdiri dari 25 anggota penenun dan semuanya perempuan. Dengan semangat mereka setiap mencipta kain-kain tenun yang indah.

Jadi selain batik, mulai sekarang cobalah memakai tenun ikat, khususnya dari NTT.  

 

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya