Mahasiswa UMS Ciptakan Beton Mutu Tinggi dari Limbah

Permasalahan lain yang terjadi adalah pengonsumsian semen yang tinggi dalam proses pembuatan beton.

oleh Sulistyo Hadi diperbarui 20 Jul 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 17:00 WIB
Mahasiswa Penelitian Ilmiah
Penelitian Semen Mahasiswa

Liputan6.com, Jakarta Beton merupakan bahan utama untuk konstruksi yang terdiri atas campuran pasir, kerikil, dan semen. Permasalahan yang terjadi yaitu kebutuhan zaman yang menuntut untuk menghasilkan beton dengan kuat tekan yang tinggi dalam waktu yang singkat.

Permasalahan lain yang terjadi adalah pengonsumsian semen yang tinggi dalam proses pembuatan beton. Sedangkan proses produksi semen sendiri dapat menghasilkan abu sisa yang bercampur dengan udara bebas sehingga mengakibatkan polusi udara. Untuk itu, perlu adanya inovasi untuk meminimalisi penggunaan semen dengan menggantinya dengan bahan tambah yang mempunyai sifat serupa dengan semen.

Untuk menjawab semua permasalahan tersebut, penulis yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta jurusan Teknik Sipil yang terdiri dari Erika Listyawan Ardiansyah, Gradia Olfactra Ilokana, dan Muhammad Fajrul Falah berusaha mengembangkan beton jenis SCC (Self Compacting Concrete) mutu tinggi yaitu beton yang dapat mengeras dengan cepat dan dapat digunakan setelah satu hari pengecoran dengan kuat tekan yang tinggi.

Pengembangan beton SCC mutu tinggi ini memanfaatkan limbah sebagai bahan pengganti. Penelitian ini juga penulis usung untuk proses seleksi PIMNAS yang telah didanai oleh DIKTI dengan judul asli ”Optimalisasi Superplasticizer Master Glenium SKY 8614 dengan Bahan Tambah Fly Ash, Slag Baja, dan Silica Fume untuk Beton Mutu Tinggi”.

Untuk menunjang penelitian, penulis memerlukan bahan tambah (admixture) yang kali ini menggunakan Superplasticizer Master Glenium SKY 8614 produk dari BASF yang berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan beton. Bahan tambah (admixture) ini penulis jadikan sebagai variabel tertutup guna mencari bahan tambah limbah lain yang dapat menjadikannya optimal. Adapun limbah yang digunakan antara lain abu terbang (fly ash), limbah baja (slag), dan silica fume sebagai variabel terbuka.

Penelitian dimulai dengan menghitung desain campuran beton. Penulis membuat 5 sampel desain campuran dengan masing-masing desain dibuat 3 buah beton. Dalam desain campuran tersebut penulis, mencoba mencari persentase limbah yang digunakan agar mendapatkan optimalisasi dari bahan tambah Superplasticizer MasterGlenium SKY 8614.

Untuk mengetahui hasil dari penelitian, maka diperlukan uji kuat tekan sehari setelah pegecoran. Setelah melihat hasil uji maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan silica fume sebesar 5,5% dari kebutuhan semen dan slag baja sebesar 50% dari kebutuhan kerikil dapat mengoptimalisasi Superplasticizer MasterGlenium SKY 8614 dengan hasil kuat tekan 29,65 MPa dalam waktu 1 hari setelah pengecoran. *

Penulis:

Muhammad Fajrul Falah

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya