Rancangan Pendidikan Digital dari Samsung Untuk Generasi Z

Samsung merancang program pendidikan yang dikhususkan untuk Generasi Z.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 23 Sep 2019, 18:03 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 18:03 WIB
Didik Suhardi dan JaeHoon Kwon
Didik Suhardi dan JaeHoon Kwon menandatangani piagam kerjasama Samsung Indonesia Cerdas pada Senin (23/9/2019). (foto: Timothy Juliano)

Liputan6.com, Jakarta - Samsung dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menyepakati kerjasama program ‘Samsung Indonesia Cerdas’ pada Senin (23/9/2019) di Gedung A Kemendikbud, Jakarta. Program tersebut mencakup penyelarasan kurikulum serta pelatihan guru dalam menjalani pendidikan di era digital.

 

Acara penandatanganan kerjasama antara Kemendikbud dan Samsung Electronics Indonesia tersebut dibuka oleh band dari SMK Muhammadiyah Imogiri yang mengimplementasikan salah satu program Samsung, yaitu Samsung Tech Institute. Band bernama ‘Tablet Band’ ini berisi 6 orang yang bermain musik dengan menggunakan tablet dan 1 penyanyi.

Tablet Band
Tabelt Band, grup musik yang menggunakan tablet elektronik dari SMK Muhammadiah Imogiri. (foto: Timothy Juliano)

Talk Show

Talk Show mengenai pendidikan digital untuk Generasi Z.
Talk Show mengenai pendidikan digital untuk Generasi Z pada Senin (23/9/2019). (foto: Timothy Juliano)

Acara tersebut dilanjutkan dengan Talk Show mengenai pendidikan berbasis teknologi untuk Generasi Z. Talk Show tersebut membahas mengenai pentingnya perubahan sistem pendidikan di sekolah pada era digital.

Psikolog dan Edukator yang menjadi salah satu narasumber dalam Talk Show tersebut, Najelaa Shihab, mengatakan bahwa sekolah harus berubah dan berkembang mengikuti perubahan zaman.

Program-Program Samsung

Samsung Tech Institute
Samsung Tech Institute telah diadopsi 59 SMK di Indonesia. (foto: Timothy Juliano)

Samsung membentuk program-program yang berupaya memberi pendidikan yang pas untuk Generasi Z. PT Samsung Electronics Indonesia telah membuat program Samsung Tech Institute (STI) sejak tahun 2017. STI memberikan kurikulum perbaikan alat-alat elektronik dengan standar Service Center Samsung yang telah diimplementasikan kepada 59 SMK di Indonesia.

Pada akhir 2019 ini, Samsung akan menjalankan program Samsung Innovation Campus (SIC) sebagai kelanjutan dari STI. Program SCI menekankan pada pemrograman Artificial Intelligence (AI) dan pembelajaran Internet of Things (I0T) dan membuka kesempatan untuk terlibat dalam bisnis berbasis Big Data.

Samsung Smart Learning Class

Samsung Smart Learning Class (SSLC)
Pemeragaan SSLC setelah Talk Show di Gedung A Kemendikbud pada Senin (23/9/2019). (foto: Timothy Juliano)

Samsung juga telah melaksanakan program Samsung Smart Learning Class (SSLC) yang dibuat khusus untuk membangun Generasi Z sebagai generasi yang melek teknologi. Metode pembelajaran SSLC berbasis pada teknologi komunikasi dan informasi yang menggunakan gawai dan teknologi terkini dalam proses belajar. Hal ini selaras dengan program pemerintah yang melakukan digitalisasi pada sekolah-sekolah.

“Samsung memang mau mulai mengajar dan membantu menuntun para guru-guru Indonesia biar mereka bisa mengerti pemakaian gadget,” tutur KangHyun Lee, Vice President Corporate Buisness and Corporate Affairs Samsung Electronics Indonesia.

Proses Pendidikan yang Efektif

Samsung Smart Learning Class
SSLC membuat sistem pembelajaran berbasis teknologi. (foto: Timothy Juliano)

Najeela Shihab mengatakan bahwa pembelajaran digital seperti ini akan sangat efektif. Ia memercayai bahwa kunci utama dari pendidikan adalah dengan integrasi teknologi. Teknologi menjadi solusi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia agar semakin cepat dan efektif.

“Kondisi ekosistem pendidikan kita ada kendala geografis, ada isu kompetensi guru yang masih harus dikembangkan, enggak ada solusi lain selain teknologi,” pungkas Najeela.

 

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya