Â
Liputan6.com, Jakarta - Menu makanan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat atau RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Warganet bahkan menyebut makanan dalam foto yang beredar tampak menggugah selera. Benarkah?
Baca Juga
Untuk menjawabnya, Liputan6.com berkesempatan bertanya langsung kepada pasien atau penyintas Covid-19 yang pernah dirawat di RSD Wisma Atlet, Kemayoran.
Advertisement
Nikmat tidaknya suatu menu makanan memang soal selera. Namun, Nunung yang sedang menjalani isolasi di Tower 5 RSD Wisma Atlet menuturkan, menu utama yang disajikan bagi pasien Covid-19 di Wisma Atlet memang enak.
"Tapi benar makanannya enak-enak,"Â ucap wanita usia 47 tahun tersebut yang sudah 5 hari menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet.
Penuturan tak jauh berbeda disampaikan Agam. Penyintas Covid-19 yang pernah menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet itu mengatakan selama berada di sana pada akhir Agustus hingga awal September lalu, ia mendapat fasilitas makan tiga kali sehari.
Menu pasien COVID-19 di Wisma Atlet disajikan dalam bentuk nasi kotak saban pagi hari sekitar pukul 07.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 19.00 WIB.
"Menunya lengkap, kok,"Â Agam mengisahkan pengalamannya saat dihubungi Senin 22 September 2020.
Adapun dalam satu kotak makan, Nunung akan menerima karbohidrat, beberapa jenis protein, sayur, dan buah. Misalnya pada siang kemarin Nunung menerima nasi, ayam bakar, ikan tepung, tempe goreng, capcai (wortel, jamur, sawi) dan buah jeruk.
"Yang pasti, selalu ada ikannya," tutur Nunung.
Selanjutnya, saat makan malam, Nunung mendapatkan daging empal, tahu, bakso ikan goreng, sayur taoge dengan buah pisang.
"Di sini kan ada ahli gizi, jadi makanannya sesuai standar gizi," ungkap wanita asal Kebun Jeruk, Jakarta Barat kepada Liputan6.com.
Kehadiran makanan tinggi protein memang dibutuhkan pasien Covid-19. Beberapa waktu lalu Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi (DPP Persagi) Triyani Kresnawan menyebutkan kebutuhan protein bagi pasien yang terinfeksi lebih tinggi dari orang normal.Â
"Salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi," kata Triyani dalam diskusi di BNPB Jakarta pada Mei lalu.
Video Pilihan
Sesuai Kondisi Pasien
Nunung juga bercerita bahwa makanan yang diberikan ke pasien disesuaikan dengan kondisi pasien. Seperti dirinya dengan riwayat darah tinggi, maka makan makanan yang diberikan tidak tinggi garam.
"Untuk makan besar, kami pasien diberikan dua versi, untuk pasien biasa tanpa ada penyakit bawaan dan pasien dengan penyakit bawaan. Sebelum masuk kami ditimbang, ditensi oleh ahli gizi," cerita Nunung.
"Kalau dengan diabetes, biasanya dapat nasi merah," cerita Nunung.
Ketika makanan sudah tersedia bakal diinformasikan oleh tiap suster di masing-masing lantai lewat WhatsApp Group. Bisa juga memesan makanan dari luar lewat aplikasi online tapi bukan pasien yang menerima langsung, ada petugas yang bakal mengirimkan ke tower dan lantai sesuai tujuan.
Â
Advertisement
Dapat Camilan Satu Kali
Tak cuma makan besar, pasien Covid-19 yang ada di Wisma Atlet juga mendapatkan camilan satu kali dalam sehari. Camilan itu dibagikan beberapa waktu sesudah makan pagi.
"Roti, risoles, pastel plus susu," cerita Agam.
Sementara, Nunung selama beberapa hari di sana sudah pernah mendapatkan hal yang sama dengan Agam juga bolu cake dan kacang hijau.
Meski nikmat, ada kerinduan bagi Nunung untuk masak sendiri. "Ya walaupun enak kan enakan di rumah mbak, bisa masak sendiri."
"Doakan ya mbak nanti pas swab hasilnya negatif biar bisa pulang ke rumah," tutupnya.
Infografis Pilihan
Advertisement