Liputan6.com, Jakarta - Suntikan ketiga vaksin Covid-19 menjadi jauh lebih kecil kemungkinannya untuk melindungi dari penyakit serius setelah sekitar empat bulan, menurut sebuah studi baru yang dirilis pekan lalu.
Dilansir New York Post, Senin (14/2/2022), efektivitas dosis penguat ketiga terhadap rawat inap selama era pandemi Omicron turun dari 91 persen dalam dua bulan pertama setelah dosis ketiga menjadi 78 persen sekitar bulan keempat, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Advertisement
Baca Juga
Efektivitas terhadap kunjungan gawat darurat atau perawatan darurat pada periode yang sama meningkat dari 87 persen dalam dua bulan menjadi 66 persen pada bulan keempat setelah dosis ketiga dan hanya 37 persen setelah sekitar lima bulan, data menunjukkan.
Dalam ringkasan penelitian, CDC merekomendasikan setiap individu yang memenuhi syarat tetap up to date dengan vaksinasi Covid-19 yang direkomendasikan untuk perlindungan terbaik terhadap rawat inap terkait Covid-19 dan kunjungan (darurat dan perawatan darurat)."
Dr Anthony Fauci, kepala penasehat medis Gedung Putih, baru-baru ini mengatakan kepada Financial Times dia memperkirakan waktu di mana vaksinasi dan infeksi sebelumnya akan berarti lebih sedikit pembatasan Covid-19. Booster reguler mungkin tidak diperlukan untuk semua orang, katanya.
"Itu akan tergantung pada siapa Anda," kata Fauci. “Tetapi jika Anda adalah orang berusia 30 tahun yang normal dan sehat tanpa kondisi yang mendasarinya, Anda mungkin memerlukan booster hanya setiap empat atau lima tahun.”
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin lebih kuat terhadap rawat inap
Penelitian yang dilakukan dengan kasus di 10 negara bagian dari 26 Agustus 2021 hingga 22 Januari 2022, menunjukkan perlindungan vaksin secara keseluruhan lebih kuat terhadap rawat inap daripada untuk kunjungan darurat.
Vaksin juga tampak lebih manjur ketika varian Delta menyumbang sebagian besar kasus daripada ketika varian Omicron melakukannya. Data baru mendukung penelitian sebelumnya yang menyarankan vaksin Pfizer dan Moderna, baik dalam dua atau tiga dosis, kurang efektif pada periode pandemi yang didominasi Omicron dan Delta.
Advertisement
Penelitian terbaru masih terbatas data
Namun, penelitian baru ini terbatas data tidak membedakan antara orang yang mendapat dosis ketiga sebagai suntikan booster atau mereka yang kekebalannya terganggu dan mendapat tiga suntikan sebagai bagian dari dosis yang direkomendasikan.
Itu juga tidak memiliki rincian efektivitas berdasarkan kelompok usia atau catatan jika mereka yang dilacak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Kasus yang dilacak tidak mempertimbangkan infeksi virus Corona yang tidak dilaporkan secara medis dan juga tidak mengonfirmasi varian Covid mana yang ada dalam kasus tersebut.
Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022
Advertisement