Liputan6.com, Jakarta Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), sebuah badan layanan umum dibawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 17 museum, 1 galeri, serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia mulai melakukan transformasi terhadap beberapa museum di Indonesia, salah satunya Museum Song Terus.
Transformasi Museum Song Terus bertujuan untuk menjadikan museum sebagai destinasi edukasi dan pusat ilmu prasejarah di Nusantara. Proyek ini meliputi revitalisasi fasilitas pengunjung dan pelestarian situs Gua Song Terus untuk pemanfaatan pendidikan dan penelitian serta implementasi standar dan praktik terbaik dalam perawatan museum dan cagar budaya.
Baca Juga
Museum Song Terus, terletak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, merupakan sebuah institusi budaya yang baru didirikan, dibuka untuk umum sejak Oktober 2022. Museum ini berfokus pada perjalanan manusia, kebudayaan, dan lingkungan alam di Gunung Sewu sejak zaman prasejarah.
Advertisement
Dengan koleksi sekitar 5.000 artefak yang terbagi dalam enam ruangan, museum ini menampilkan berbagai benda budaya seperti perkakas batu, alat prasejarah, dan tulang binatang masa lalu, termasuk replika kerangka manusia serta fosil flora dan fauna yang berada di kawasan tersebut. Museum ini juga berada di dekat situs prasejarah Gua Song Terus, menambah nilai historis dan edukatif bagi pengunjung.
(Plt.) Kepala BLU Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra, menyatakan, "Tujuan transformasi di Museum Song Terus untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pengalaman pengunjung yang lebih baik, kami terus berusaha memperbaiki diri dan memastikan pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih profesional dan sesuai standar terbaik dalam pelestarian, pemeliharaan, dan pemanfaatan museum dan warisan budaya.”
Tahap awal dilakukan pembangunan amphitheater
Dalam rangka mentransformasi Museum Song Terus, Indonesian Heritage Agency baru saja merampungkan revitalisasi tahap awal, dengan pembangunan amphitheater di Museum Song Terus. “Proyek ini bertujuan untuk menjadikan museum sebagai ruang bersama (shared space) yang menyediakan pengalaman berbagi dan interaktif bagi pengunjung,” ujar Mahendra.
Amphitheater yang baru rampung dibangun ini terletak di sebelah barat bangunan museum, berupa panggung terbuka dengan tribun untuk tempat duduk penontonnya. Memiliki kapasitas untuk sekitar 500-600 orang dan dilengkapi dengan sound system, fasilitas amphitheater ini nantinya bisa disewakan ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai tempat latihan dan/atau pentas kebudayaan.
Advertisement
Tahap selanjutnya
Selain pembangunan fisik museum mencakup pembangunan amphitheater, rencananya di tahap selanjutnya juga akan meningkatkan ruang auditorium. Selain melayani pemutaran film 3D, ruangan auditorium rencananya akan memiliki kapasitas sekitar 50-60 orang yang dapat disewakan ke masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai ruang pertemuan/rapat/presentasi.
Selain ruang auditorium, artshop dan pojok ruang anak juga akan dibangun untuk mengoptimalkan pengalaman rekreasi yang lebih edukatif dan interaktif bagi pengunjung. “Melalui peningkatan standar pelayanan dan fasilitas, BLU MCB berkomitmen untuk terus menjaga pengalaman edukatif pengunjung dan memastikan pengadopsian prosedur yang konsisten dan efektif dalam menjaga kondisi fisik artefak, bangunan dan pemanfaatan edukasinya,” tutup Mahendra.