8 Makanan yang Harus Dihindari Saat Perut Kembung

Saat merasa perut terasa tertekan dan tidak enak, biasanya orang cenderung mempertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan yang dapat meredakan ketidaknyamanan tersebut. Akan tetapi, penting untuk memahami bahwa terdapat beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari ketika mengalami masalah perut kembung.

oleh Azzahra Ilka Aulia diperbarui 07 Mar 2024, 10:15 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 09:59 WIB
Jangan Konsumsi Makanan Ini saat Perut Kembung!
Ilustrasi Perut Terasa Kembung (Sumber: Towfiqu Barbhuiya/unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Perut yang terasa penuh dan kencang merupakan gejala yang umum terjadi saat mengalami kembung.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti Gangguan Refluks Gastroesofageal (GERD), penyakit celiac, pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam usus, serta intoleransi terhadap gluten dan laktosa.

Sejumlah jenis makanan juga dapat memperparah rasa tidak nyaman akibat kembung ini. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi makanan tertentu saat mengalami gejala kembung pada perut.

Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ketika mengalami kembung, merujuk pada informasi yang dilansir oleh Health.com (04/03).

Sayuran yang Mengandung Banyak Zat Gizi

Ilustrasi brokoli | Castorly Stock dari Pexels
Ilustrasi brokoli | Castorly Stock dari Pexels

Sayuran memang kaya akan nutrisi. Namun, ada beberapa varietas sayuran yang sebaiknya dihindari saat mengalami perut kembung. Salah satunya adalah bayam, kubis, dan kembang kol.

Sayuran-sayuran ini bisa menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kembung perut. Meskipun demikian, Anda masih bisa mengonsumsi jenis sayuran ini dengan cara dikukus.

Mengukus sayuran-sayuran tertentu dapat mengurangi seratnya dan mengecilkan ukurannya. Meski begitu, ini tidak menjamin untuk menghindari kembung sama sekali.   

Kacang-Kacangan

Ilustrasi kacang dan biji berserat tinggi
Ilustrasi kacang-kacangan (Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash)

Kedelai, lentil, dan jenis kacang lainnya mengandung gula dan serat yang tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan produksi gas dan membuat perut terasa kembung.

Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggabungkan kacang-kacangan dengan biji-bijian yang lebih mudah dicerna, seperti beras atau quinoa, serta meningkatkan asupan air.   

Susu

Ilustrasi susu
Ilustrasi susu (Image by Freepik)

Seseorang yang mengalami intoleransi terhadap laktosa akan mengalami perut kembung setelah mengonsumsi susu dalam jumlah yang besar.

Orang yang menderita intoleransi terhadap laktosa tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa atau gula yang terdapat dalam susu. Oleh karena itu, hal ini dapat menyebabkan pembentukan gas di saluran pencernaan yang dapat menyebabkan perut terasa kembung.   

Apel

Buah apel kaya akan serat dan mengandung fruktosa yang bisa menyebabkan perut terasa kembung dan terbentuk gas.

Walaupun demikian, mengonsumsi apel memiliki manfaat besar bagi kesehatan, seperti mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, serta emfisema.   

Makanan Asin

Mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi dapat mengakibatkan penahanan cairan di dalam tubuh atau mengakibatkan pembengkakan.

Apabila asupan natrium terlalu berlebihan, sebaiknya diimbangi dengan meningkatkan konsumsi air agar membantu mengeluarkan kelebihan garam dari tubuh.

Makanan yang Mengandung Gluten

Bagi sebagian besar orang yang mengidap penyakit celiac, mereka akan mengalami reaksi autoimun setelah mengonsumsi protein gluten yang terdapat dalam gandum, barley, dan gandum hitam.

Seseorang engan celiac atau sensitivitas terhadap gluten mungkin menghadapi gangguan pencernaan, seperti masalah perut kembung.   

Bawang-Bawangan

Bawang-bawangan, termasuk bawang bombay dan bawang putih, memiliki serat larut yang disebut fruktan. Tubuh kurang efisien dalam mencerna makanan yang mengandung fruktan, yang dapat mengakibatkan berbagai masalah pencernaan.

Saat fruktan mengalami fermentasi di dalam usus, zat tersebut menarik air ke dalam usus besar, yang menyebabkan pembengkakan dan produksi gas.

Hal ini dapat terjadi pada sebagian individu yang mengalami intoleransi terhadap fruktan, seperti orang yang menderita intoleransi gluten non-celiac.

Semangka

Beberapa jenis buah sering menyebabkan perut kembung karena kadar fruktosanya yang tinggi.

Semangka merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan fruktosa tinggi, yakni sekitar 10 gram dalam satu irisannya. Fruktosa adalah jenis gula alami yang sulit dicerna oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan produksi gas berlebihan.

Orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti intoleransi fruktosa turunan atau malabsorpsi fruktosa, mungkin akan mengalami kembung setelah mengonsumsi fruktosa.

Sebagai alternatifnya, disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa dalam jumlah yang lebih rendah, seperti:

  • Satu buah alpukat hanya mengandung sekitar 0,1 gram fruktosa.
  • Satu buah jeruk memiliki kandungan sekitar tiga gram fruktosa.
  • Satu cangkir blackberry mengandung sekitar empat gram fruktosa.   

Perut Kembung Tidak Boleh Makan Apa?

Konsumsi makanan yang tinggi lemak, contohnya makanan yang digoreng dan daging berlemak, bisa memperlambat proses pencernaan sehingga makanan tersebut bertahan lebih lama dalam saluran pencernaan. Dampaknya, produksi gas dalam pencernaan dapat meningkat, meningkatkan risiko terjadinya perut kembung dan seringnya keluarnya gas dari tubuh.

 

Apakah Perut Kembung Boleh Makan Nasi?

Nasi memiliki kemampuan untuk dicerna secara menyeluruh di dalam usus kecil, berbeda dengan makanan lain seperti jagung, kentang, dan gandum. Ini menjadikan nasi sebagai opsi yang tepat saat mengalami perut kembung karena semua karbohidratnya dapat dicerna sepenuhnya, tidak hanya sebagian seperti pada makanan lain.

Bagaimana Cara Menghilangkan Gas dalam Perut?

Mengonsumsi air hangat adalah metode yang berguna untuk merangsang proses pembuangan gas dari dalam perut. Saat mengalami kekembungan perut, meminum air hangat dapat memicu aktivitas usus sehingga gas berlebih dapat dikeluarkan dengan lebih efisien.

 

Perut Kembung Disebabkan oleh Apa?

Gejala kembung yang muncul secara periodik sering kali disebabkan oleh gangguan dalam sistem pencernaan, perubahan hormon, atau keduanya. Selain itu, terjadinya kembung juga bisa dipicu oleh faktor-faktor berikut: Asites, yakni penumpukan cairan secara bertahap di perut akibat kondisi penyakit hati, gagal ginjal, atau gagal jantung.

Apa Penyebab Perut Kembung dan Keras?

Hal ini mungkin terjadi apabila Anda sering menghirup udara saat makan atau minum. Situasi ini bisa terjadi ketika Anda makan atau minum dengan cepat, mengunyah permen karet, atau merokok. Udara yang terjebak di perut dapat menghasilkan sensasi kembung dan perut yang tegang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya