Liputan6.com, Jakarta - Kurma merupakan makanan yang identik dengan bulan puasa. Walaupun kurma tidak bisa tumbuh di negara tropis seperti Indonesia, kurma umumnya hadir saat waktu sahur maupun berbuka. Tidak hanya itu, kurma pun banyak dijual baik itu di pasar hingga toko-toko online.
Selain memiliki rasa yang manis, nutrisi yang terdapat dalam buah kurma juga sangat tinggi. Hal ini menjadikan kurma sebagai makanan yang ideal untuk mengembalikan stamina setelah berpuasa.
Baca Juga
Di Indonesia, kurma biasanya dijual dalam bentuk kurma kering maupun kurma basah. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada bentuknya. Kurma kering cenderung memiliki kulit yang keriput dan daging yang cenderung keras apabila digigit. Sebaliknya, kurma basah memiliki tekstur yang lunak dan cenderung kenyal.
Advertisement
Dilansir dari Healthline, Rabu (13/3/2024), berikut beberapa manfaat kurma bagi kesehatan serta cara menerapkannya ke dalam pola makanmu.
1. Memiliki Banyak Nutrisi
Kurma yang dikeringkan memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi daripada buah dalam bentuk segar. Kandungan kalori dalam kurma sama dengan buah kering lainnya seperti kismis dan tin.
Kurma memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, kemudian diikuti dengan kandungan serat dan protein. Kurma mengandung beberapa vitamin dan mineral penting, serta memiliki antioksidan yang sangat tinggi.
Dalam setiap 100 gram (3,5 ons) kurma Medjool mengandung nutrisi berikut:
- Kalori: 277
- Karbohidrat: 75 gram
- Serat: 7 gram
- Protein: 2 gram
- Kalium: 15% DV
- Magnesium: 13% DV
- Tembaga: 40% DV
- Mangan: 13% DV
- Zat besi: 5% DV
- Vitamin B6: 15% DV
* DV = Daily Value/Angka Kebutuhan Gizi (AKG)
2. Tinggi serat
Serat merupakan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Dengan hampir 7 gram serat dalam setiap 100 gram (3,5 ons), kurma merupakan makanan yang sangat bagus untuk meningkatkan konsumsi makanan berserat.
Serat sangat berguna bagi kesehatan pencernaan seseorang, sebab dapat mencegah sembelit. Dalam sebuah penelitian, 21 orang yang mengonsumsi 7 kurma per hari selama 21 hari mengalami peningkatan frekuensi buang air besar daripada mereka yang tidak memakan kurma.Â
Selain itu, serat dalam kurma juga dapat berperan untuk mengendalikan gula darah. Serat dapat memperlambat pencernaan dan dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
3. Meningkatkan Kesehatan Otak
Mengonsumsi kurma dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Sebuah studi telah menemukan bahwa kurma dapat membantu menurunkan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Selain itu, ada pula studi yang menemukan bahwa tikus yang diberi makanan yang dicampur dengan kurma memiliki kemampuan memori dan belajar yang jauh lebih baik. Perilaku terkait kecemasan juga lebih sedikit dibandingkan dengan tikus yang tidak mengonsumsinya.
Advertisement
4. Memiliki Antioksidan yang Tinggi
Kurma memiliki berbagai antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk menurunkan risiko terhadap beberapa penyakit. Antioksidan dapat melindungi sel sehat dari berbagai radikal bebas yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam tubuh.
Dibandingkan dengan jenis buah yang serupa, seperti buah tin dan plum kering, kurma memiliki kandungan antioksidan yang paling tinggi.
Berikut gambaran singkat tentang tiga antioksidan paling kuat dalam kurma:
1. Flavonoid: Flavonoid adalah antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan. Menurut studi, antioksidan ini memiliki bagus untuk mengurangi risiko diabetes, penyakit Alzheimer, dan beberapa jenis kanker.
2. Karotenoid: Karotenoid terbukti bermanfaat bagi kesehatan jantung dan juga dapat mengurangi risiko gangguan terkait mata, seperti degenerasi makula.
3. Asam fenolat: Dikenal karena sifatnya yang anti-inflamasi, asam fenolat dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
5. Mungkin Mendorong Persalinan Alami
Kurma telah diteliti karena potensinya untuk mendorong dan memudahkan persalinan pada pada ibu hamil. Mengonsumsi buah ini selama menjelang melahirkan dapat meningkatkan pembukaan leher rahim serta mengurangi waktu persalinan.
Adanya kandungan tanin dalam kurma, sehingga mampu memfasilitasi adanya kontraksi. Selain itu, kurma juga dapat menjadi sumber gula alami dan kalori baik yang diperlukan untuk menjaga tingkat energi selama persalinan.
6. Pemanis Alami
Kurma adalah sumber fruktosa, jenis gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan. Oleh karena itu, kurma memiliki rasa yang sangat manis serta rasa karamel yang halus. Rasa manis ini membuat kurma dapat menjadi pemanis alami yang jauh lebih sehat daripada penggunaan gula putih.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengganti gula putih dengan kurma adalah dengan membuat pasta kurma. Pasta ini dapat dibuat dengan mencampur kurma dengan air di dalam blender.
Pada resep yang memerlukan satu sendok gula, dapat menggantinya dengan satu sendok pasta kurma pula.
7. Makanan Pendukung DietÂ
Kurma sangat mudah untuk diolah menjadi apa saja, termasuk menjadi camilan lezat. Tekstur kurma yang sangat lengket, membuatnya dapat dibuat sebagai perekat dalam kue yang dipanggang, seperti kue kering dan bar.
Selain itu, kurma juga dapat dikombinasikan dengan kacang-kacangan dan biji-bijian untuk membuat bar camilan sehat yang sehat yang dapat mendukung diet kamu. Karena rasanya, kurma juga dapat menambahkan rasa manis pada saus, seperti saus salad dan bumbu marinasi, atau mencampurnya ke dalam smoothie dan bubur oat.
Namun penting untuk diingat bahwa meskipun kaya serat dan nutrisi, kurma masih cukup tinggi kalori. Oleh sebab itu, tetap batasi konsumsi kurma agar seperlunya saja.
Advertisement