Mengenal Khasiat Cuka Apel, Bisa Bantu Stabilkan Gula Darah

Liputan6.com, Jakarta Apple cider vinegar atau yang lebih sering disebut cuka apel ini merupakan hasil fermentasi sari buah apel. Dari proses fermentasi inilah kemudian banyak bakteri probiotik serta sejumlah senyawa yang baik untuk kesehatan terbentuk dalam kandungannya.

Cuka apel sendiri termasuk dalam cairan serbaguna yang mana selain ditambahkan dalam berbagai jenis olahan makanan, cuka apel juga bermanfaat untuk kecantikan hingga obat beberapa masalah kesehatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang manfaat cuka apel, berikut informasinya dirangkum dari beberapa sumber pada Jumat (22/3/2024).

Cuka apel mengandung asam asetat yang berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Konsumsi cuka apel, terlebih bersama dengan makanan tinggi karbohidrat, dapat menghambat proses pelepasan gula untuk masuk ke dalam darah, sehingga lonjakan gula darah dapat dihindari. 

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian dalam Journal of Advanced Nursing, mengonsumsi cuka apel juga bisa membantu proses penurunan gula darah puasa HbA1c yang mana kondisi ini mengindikasikan bahwa selama tiga bulan terakhir kadar gula darah selalu stabil. 

Dilansir dari salah satu sumber, rutin mengonsumsi cuka apel secara teratur bisa membantu menurunkan kadar lemak darah. Kadar lemak dalam darah yang stabil inilah yang menjadi kunci kesehatan jantung akibat peredaran darah yang lancar.

Tak hanya itu, cuka apel juga memiliki khasiat untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular melalui penurunan kolesterol dan tekanan darah. 

Menurut informasi dari salah satu artikel kesehatan, cuka apel efektif mengatasi permasalahan kulit kering atau eczema. Karena pada dasarnya kulit mengandung asam, maka pemakaian cuka apel untuk perawatan kulit akan membantu menyeimbangkan PH kulit. 

Tak sampai di situ, menurut National Psoriasis Foundation, belum lama ini ditemukan fakta baru terkait manfaat cuka apel untuk psoriasis. Disampaikan bahwa cuka apel berkhasiat mengatasi masalah psoriasis, terutama psoriasis di kulit kepala. Sifat antiseptiknya dapat membantu meringankan iritasi dan berbagai gejala yang timbul akibat psoriasis ini. 

Cuka apel dipercaya ampuh untuk membantu proses diet penurunan berat badan, terutama jika rutin dikonsumsi sebelum makan. Riset dari Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry menghasilkan temuan bahwa konsisten mengonsumsi cuka apel selama kurang lebih 12 hari berdampak pada penurunan berat badan dan berkurangnya lemak perut.

Onychomycosis atau jamur kuku seringkali membuat penampilan, terutama bagi wanita, menjadi kurang maksimal. Ini karena infeksi jamur pada kuku akan berpengaruh pada warna dan tingkat kerapuhan kuku itu sendiri. Dikutip dari salah satu sumber, cuka apel ternyata dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan jamur kuku.

Caranya, rendam kuku dalam air hangat yang sudah dicampur dengan cuka apel selama 15-30 menit, lalu bilas dengan air bersih dan keringkan. Perlu diketahui untuk selalu memastikan kuku dalam kondisi kering, karena kondisi lembab pada kuku menyebabkan jamur mudah berkembangbiak. 

Sehari cukup menggunakan 1-2 sendok makan (15-30 mL) yang dicampurkan dengan air untuk mencegah terjadinya iritasi pada mulut dan kerongkongan.

Cuka apel dapat dimanfaatkan sehari-hari untuk memperbaiki kesehatan tubuh, tidak hanya melalui makanan atau minuman saja.

Sifat asam dari cuka apel dapat meningkatkan kemungkinan memperburuk gejala GERD.

Cuka apel diyakini memiliki sejumlah keuntungan, terutama bila diminum saat perut kosong atau setelah bangun tidur.

Cuka apel merupakan hasil fermentasi sari buah apel, memiliki warna yang berkisar dari kuning pucat hingga sedang, serta memiliki rasa yang bersifat asam.