6 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi, Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Liputan6.com, Jakarta Sama seperti pengidap diabetes dan asam urat, orang dengan masalah kolesterol tinggi perlu hati-hati dalam mengonsumsi sesuatu. Pasalnya, makanan adalah salah satu faktor yang yang berkontribusi paling besar terhadap tinggi rendahnya kadar kolesterol seseorang. 

Memiliki kebiasaan sering mengonsumsi makanan-makanan berlemak, seperti gorengan, yang umumnya tinggi kandungan kolesterol ini cukup berisiko. Makanan semacam itu berpotensi menyebabkan lonjakan kadar kolesterol tubuh dan berbagai komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke. 

Dirangkum dari beberapa sumber pada Senin (22/4/2024), beberapa daftar makanan berikut ini perlu dihindari atau setidaknya diperhatikan takaran konsumsinya oleh pengidap kolesterol tinggi. 

Kandungan lemak jenuh atau bahkan lemak trans dalam gorengan umumnya cukup tinggi. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi gorengan bisa menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Selain kolesterol yang bisa melonjak naik, kedua kandungan lemak jahat tersebut juga menjadi faktor penyebab penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Untuk opsi yang lebih sehat, penderita kolesterol tinggi bisa beralih konsumsi dari makanan yang digoreng ke makanan yang dipanggang, direbus, ataupun dikukus. 

Secara umum, jeroan bisa dikonsumsi sebagai salah satu opsi sumber zat besi bagi tubuh. Namun, bagi orang dengan riwayat kolesterol tinggi, makanan satu ini perlu dibatasi atau kalau bisa lebih baik dihindari. Selain tinggi kandungan purin yang tidak baik bagi pengidap asam urat, jeroan ternyata juga mengandung kolesterol yang tinggi. 

Kulit ayam merupakan salah satu bagian dengan kandungan mengandung lemak yang cukup tinggi. Sehingga, konsumsi kulit ayam, terutama kulit ayam goreng, menjadi salah satu pantangan tersendiri bagi para penderita kolesterol tinggi.

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik untuk tubuh, termasuk bagi penderita kolesterol tinggi. Namun, melansir dari Siloam Hospitals, pada satu butir kuning telur terkandung kurang lebih 186 mg kolesterol. Sementara, rekomendasi asupan kolesterol harian saja maksimal hanya 150 mg. Ini berarti, sebaiknya konsumsi kuning telur dihindari oleh para pengidap kolesterol tinggi.

Camilan manis dan desserts selain memiliki kandungan gula yang cukup tinggi ternyata juga tinggi kandungan lemak jenuh dan kolesterol. Ini disebabkan oleh penggunaan mentega pada bahan bakunya. 

Selain tidak ramah bagi penderita diabetes, makanan manis juga kurang baik dikonsumsi penderita masalah kolesterol karena berpotensi menaikkan kadar trigliserida dan lipid dalam darah. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan seseorang terkena jantung koroner.

Melansir dari Siloam Hospitals, konsumsi daging merah bagi orang dengan risiko kolesterol tinggi sebaiknya dihindari. Hal ini sebagaimana temuan dari salah satu penelitian, bahwa konsumsi 50 gram daging per harinya ternyata bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung sampai 42%. Kalaupun ingin mengonsumsi daging merah, perlu membatasi porsinya dan disarankan memilih bagian tanpa lemak.

Makanan Tinggi Lemak Jenuh:

• Susu, kue, puding, dan biskuit.
• Kue pai dan.
• Daging berlemak.
• Daging yang telah diproses, termasuk sosis, daging kebab, atau daging.
• Minyak kelapa.
• Produk olahan susu tinggi lemak, seperti yoghurt dan keju.

Kadar lemak yang dihasilkan oleh organ hati disebut kolesterol. Sumber kolesterol juga terdapat dalam produk hewani seperti daging dan susu. Fungsinya dalam tubuh antara lain untuk membentuk sel-sel yang sehat, memproduksi hormon, serta menghasilkan vitamin D.

Jus Nanas, jus timun, jus Cherry, jus lemon, jus buah beri, jus apel, dan jus semangka.

Di apotik tersedia Lipitor, sebuah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah yang mengandung atorvastatin.

Pemberian dosis disesuaikan secara personal dan disesuaikan berdasarkan saran terapi dengan jeda minimal 4 minggu. Dosis maksimum adalah 40 mg setiap harinya, diberikan pada malam hari. Sebelum serta selama pengobatan, pasien diwajibkan menjalani diet yang menurunkan kadar kolesterol.