Citizen6, Jakarta: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat punya gaya tersendiri. Hampir setiap hari dirinya memakai batik. Bagi Jumhur, batik adalah warisan Tanah Air yang tak tergantikan.
"Batik tentu saja harus dijaga. Sebagai orang Indonesia, saya bangga selalu memakai batik. Jangan sampai batik dicap sebagai pakaian yang konvensional. Apalagi sekarang sudah banyak motifnya yang modern mengikuti perkembangan zaman," kata Jumhur di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu 13 Juli 2013.
Maka dari itu, Jumhur selalu mengenakan sekitar 20 lebih koleksi batiknya hampir dalam setiap kesempatan. Selain itu, Jumhur juga mengatakan batik adalah pakaian yang mudah dikombinasikan dengan apa saja. Sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk bersolek. "Tapi saya juga melihat situasi. Kalau memang perlu menggunakan pakaian lain yang lebih formil seperti jas, ya saya pakai," tuturnya singkat.
Batik juga menginspirasi Jumhur. Dengan cap atau kesan konvensional yang menempel, dirinya bakal membuat batik semakin dikenal dunia. "Nantinya sekitar 30 sampai 40 ribu TKI yang diberangkatkan akan saya berikan batik. Ketimbang kaus polos, saya harap ini akan lebih bermanfaat. Semoga batik semakin dilihat mata dunia," ujar Jumhur. (Humas BNP2TKI/YSH)
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
"Batik tentu saja harus dijaga. Sebagai orang Indonesia, saya bangga selalu memakai batik. Jangan sampai batik dicap sebagai pakaian yang konvensional. Apalagi sekarang sudah banyak motifnya yang modern mengikuti perkembangan zaman," kata Jumhur di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu 13 Juli 2013.
Maka dari itu, Jumhur selalu mengenakan sekitar 20 lebih koleksi batiknya hampir dalam setiap kesempatan. Selain itu, Jumhur juga mengatakan batik adalah pakaian yang mudah dikombinasikan dengan apa saja. Sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk bersolek. "Tapi saya juga melihat situasi. Kalau memang perlu menggunakan pakaian lain yang lebih formil seperti jas, ya saya pakai," tuturnya singkat.
Batik juga menginspirasi Jumhur. Dengan cap atau kesan konvensional yang menempel, dirinya bakal membuat batik semakin dikenal dunia. "Nantinya sekitar 30 sampai 40 ribu TKI yang diberangkatkan akan saya berikan batik. Ketimbang kaus polos, saya harap ini akan lebih bermanfaat. Semoga batik semakin dilihat mata dunia," ujar Jumhur. (Humas BNP2TKI/YSH)
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com