Shiba Inu Market Tercatat Mengecewakan di Pekan Ini

inerja yang kurang memuaskan dari Shiba Inu, yakni pertama jumlah transaksi turun 50 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Feb 2022, 17:26 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 17:26 WIB
Shiba Inu
Shiba Inu (coinpedia.org)

Liputan6.com, Jakarta Pekan ini menjadi waktu yang mengecewakan bagi pemilik kripto Shiba Inu. SHIB mencatat rekor kinerja yang mengecewakan.

Melansir laman analyticsinsight.net, Sabtu (5/2/2022), kinerja yang kurang memuaskan dari Shiba Inu market, yakni pertama jumlah transaksi turun 50 persen. Artinya jumlah transaksi kripto ini kurang diminati.

Pada saat yang sama, Shiba Inu kehilangan posisi #14 dari Polygon di minggu yang sama. Ini adalah saat ketika sebagian besar cryptocurrency bersaing mempertahankan kondisi bullish mereka.

Di sisi lain, Bitgert adalah salah satu proyek crypto yang perlu lebih diperhatikan investor. Bitgert adalah cryptocurrency yang mencatat kinerja yang mengesankan dan termasuk salah satu koin bullish baru-baru ini. 

Hal yang menonjol tentang Bitgert adalah produk yang dikembangkan. Bitgert memiliki CEX, blockchain tanpa gas, dan produk metaverse yang hadir sebagai bagian dari 2022.

Ini adalah produk yang menarik investor dan alasan Bitgert menjadi bullish dan salah satu cryptocurrency yang tumbuh paling cepat di 2022.

Cryptocurrency lain yang layak dipertimbangkan dan telah bullish adalah Centcex. Ini adalah proyek crypto yang dirancang untuk menawarkan yang terbaik dari investasi mereka kepada pengguna.

Baik investor maupun konsumen blockchain yakin akan mendapatkan nilai dari investasi mereka di Centcex.

Pengguna jaringan Centcex akan mengakses berbagai macam produk berkualitas tinggi, sangat aman, dan ramah pengguna.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Intip Tips Memilih Kripto Melalui Analisis Fundamental

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Hal yang wajar apabila harga kripto mengalami kenaikan dan penurunan dalam waktu yang terbilang singkat. Namun, terkadang hal tersebut sering kali membuat investor pemula takut dan ragu dalam memilih kripto.

Meskipun harga aset kripto 100 persen ditentukan dari pasar, sebenarnya para investor khususnya pemula bisa memilih aset kripto mana yang harus dibeli melalui analisis fundamental.

CEO Indodax, Oscar Darmawan menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar memahami terlebih dahulu soal profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.

Riset yang dimaksud adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu tentang kripto yang akan kita beli website. Bukan cuma itu, proses riset juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto serta teknologi blockchain yang bisa dilakukan di kanal edukasi online dari Indodax, yaitu Indodax Academy. 

“Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasar nya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu,” katanya, Jumat (4/2/2022). 

Setelah melakukan riset, selanjutnya masuk ke proses screening. Proses screening terbagi dua, yang pertama yaitu menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Proses screening yang kedua adalah screening profil risiko.

“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil risiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” ujar Oscar. 

Setelah melakukan riset dan screening, investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau. 

Sedangkan, analisis fundamental adalah melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya. 

"Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto," ujar Oscar.

Ia menyampaikan faktor tersebut antara lain, pertama, yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar.

"Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya,” ujar Oscar.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya