Harga Bitcoin Mulai Stabil, Investor Masih Pantau Konflik Rusia-Ukraina

Harga Bitcoin kembali mulai stabil setelah sempat alami penurunan tajam beberapa hari lalu.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Feb 2022, 11:59 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 13:56 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Investor masih terus memantau ketegangan yang meningkat di perbatasan Ukraina serta laporan Indeks Harga Produsen minggu ini. 

Setelah sempat turun tajam pada akhir pekan, Bitcoin kembali menemukan pijakan yang kuat di kisaran USD 42.000 atau sekitar Rp 601,2 juta hingga USD 43.000 (Rp 615,5 juta) selama jam perdagangan. 

Hal terjadi karena investor terus menahan napas tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina, terutama implikasinya terhadap pasokan energi global.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar diperdagangkan tepat di bawah USD 42.800 (Rp 612,6 juta), naik sedikit selama 24 jam terakhir. 

Sedangkan Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, diperdagangkan di atas USD 2.900 (Rp 41,5 juta), naik lebih dari 2 persen selama periode waktu yang sama. 

Adapun untuk Altcoin utama lainnya, terutama yang berada di jajaran kripto teratas sebagian besar berwarna merah. 

Kinerja kripto sebagian besar mencerminkan harga di bursa saham utama. Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi masih tetap datar pada hari perdagangan pertama setelah turun lebih dari 2 persen pada Jumat. Sedangkan S&P 500 dan DJIA turun sedikit.

Harga minyak telah naik menjadi USD 90 (Rp 1,2 juta) per barel, level tertinggi sejak 2014, dan perang yang dapat berarti sanksi terhadap produksi Rusia dapat mengirim harga ke lebih dari USD 100 (Rp 1,4 juta). 

Sejumlah analis memperkirakan harga gas alam akan melonjak 6 persen dampak dari konflik di perbatasan Ukraina. 

"Kemungkinan perang antara Ukraina dan Rusia telah menempatkan harga minyak di jalan satu arah lebih tinggi," tulis analis pasar senior untuk The Americas OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari CoinDesk, Selasa (15/2/2022).

Moya mencatat, harga kripto tampaknya stabil, meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS meningkat. 

“Bitcoin telah melewati badai peraturan dan keluarnya pertambangan China. Ada keyakinan kuat bahwa bitcoin akan berhasil dengan baik di lingkungan hasil Treasury yang meningkat secara bertahap,” jelas Moya.

Lebih lanjut Moya menuturkan jika ketegangan di perbatasan Ukraina berkurang di waktu mendatang, maka investor akan lebih fokus pada data ekonomi AS untuk melihat prediksi pergerakan pasar kripto, terutama Bitcoin. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Kripto pada 15 Februari 2022

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya harga bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas menunjukkan pergerakan harga yang beragam Selasa pagi, 15 Februari 2022 Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 42.286,17 per koin atau setara Rp 604,8 juta (asumsi kurs Rp 14.303 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat meradang, kini berhasil menguat.  Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 1,29 persen. Namun dalam sepekan masih menunjukkan grafik merah sebesar 7,32 persen  Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.918,76 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat kembali menguat setelah kemarin sempat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat sebesar 0,56 persen, tetapi dalam sepekan masih lesu sebesar 7,55 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 401,63 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) yang masih melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 0,13 persen dan sebesar 12,27 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,04 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL berhasil menguat sebesar 2,96 persen. Namun dalam sepekan masih melemah sebesar 18,40 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 96,01 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. USDT melemah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Meskipun begitu tidak ada perubahan harga yang terjadi. Saat ini USDT masih berada di level USD 1,00.

Sedangkan USDC melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya sedikit turun menjadi USD 0,9999.

. Beberapa kripto yang hari sebelumnya melemah, kali ini kembali menguat. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 0,11 persen. Namun, dalam sepekan melemah sebesar 4,07 persen

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya