Manchester City Bikin Stadion di Metaverse

Manchester City berharap para penggemar akan menikmati semua manfaat stadion virtual.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Mar 2022, 19:49 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 19:49 WIB
Niantic
Niantic ingin wujudkan metaverse di dunia nyata dengan Lightship. (Doc: Niantic)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu klub sepak bola besar Liga Inggris, Manchester City tengah membangun replika Etihad Stadium yang menjadi markas mereka di metaverse.

Pada Jumat minggu lalu, tim tersebut mengumumkan mereka telah menandatangani perjanjian tiga tahun dengan Sony, yang akan memberikan realitas virtual kepada para ahli untuk menggunakan analisis gambar dan teknologi pelacakan kerangka dari anak perusahaan Hawk-Eye.

Manchester City berharap para penggemar akan menikmati semua manfaat stadion virtual, meskipun pembatasan COVID-19 masih menghambat opsi perjalanan bagi sebagian orang. 

Kemampuan untuk menonton pertandingan dalam dunia metaverse yang imersif dapat melegakan para penggemar yang ingin merasakan pengaturan permainan lagi.

"Anak perusahaan Sony Hawk-Eye telah lama didedikasikan untuk meningkatkan olahraga bagi pemirsa dan pejabat. Ini membantu pejabat membuat penilaian dalam game secara real-time dengan teknologi replay khusus,” kata Chief Marketing Officer City Football Group, Nuria Tarre, seperti dikutip dari Cointelegraph, Selasa (1/3/2022).

Peningkatan interaktivitas dan kepemilikan barang virtual adalah aset khusus untuk memiliki basis di metaverse. Manchester City mungkin akan memanfaatkan kedua peluang tersebut untuk memberikan lebih banyak aksesibilitas kepada para penggemar di seluruh dunia ke tim dan stadion.

Klub sepak bola Liga Inggris lain yang juga rivalnya yaitu Manchester United juga menunjukkan ketertarikan yang mirip, namun dari industri kripto. Manchester United juga telah mendorong ke ekosistem Web3 dengan kemitraan baru dengan Tezos yang diumumkan pada 10 Februari. 

Tezos akan menjadi mitra kripto dan kit pelatihan resmi tim dan juga dapat membantu mengembangkan barang dagangan digital.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

McDonald's Buka Cabang di Metaverse
McDonald's Buka Cabang di Metaverse

Apa Itu Metaverse?

Metaverse
Ilustrasi metaverse. (Pexels.com/ThisIsEngineering)

Sebelumnya, istilah metaverse semakin populer dan menjadi topik perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Bahkan saat ini metaverse sudah masuk ke berbagai sektor seperti game hingga perbankan. 

Lantas, apa sebenarnya Metaverse itu? Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, metaverse adalah istilah yang secara etimologi berasal dari kata “meta” yang artinya melampaui dan "verse" yang artinya alam semesta. Apabila digabungkan, metaverse adalah secara etimologi melampaui alam semesta.

Istilah metaverse semakin populer setelah Facebook melakukan rebranding menjadi Meta Platforms Inc, atau disingkat Meta. Dengan rebranding yang dilakukan Facebook, mereka juga menjelaskan ke depan, akan hadir dengan ide-ide futuristik dengan membawa tema metaverse.

Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D. Melansir dari New York Times, Kamis (10/2/2022), istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).

Adapun pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi menjelaskan bahwa metaverse adalah sebuah konsep dasar yang mirip selama ini sebut sebagai dunia maya dan dunia virtual.

Namun, dalam metaverse akan ada perkembangan lebih jauh lagi yang memungkinkan kita dapat menghabiskan waktu di dunia yang tidak nyata.

"Misalnya saat ini kita melakukan pembelajaran secara virtual atau bekerja, itu hampir mirip konsepnya seperti metaverse, namun kita masih berada di tengah-tengah yaitu dunia nyata dan virtual,” kata Heru Sutadi kepada Liputan6.com, ditulis Kamis, 10 Februari 2022.

"Nantinya, dengan metaverse kemungkinan kita bisa merasakan belajar atau bekerja secara online benar-benar dalam dunia virtual dengan menggunakan avatar-avatar,” lanjut Heru.

Heru menuturkan, nantinya dengan metaverse memungkinkan kita bisa pergi ke mana saja tanpa ada batasan di dunia virtual, bahkan mungkin beberapa bangunan yang ada di dunia virtual tersebut bisa miliki.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya