Pengamat Sebut Perang Rusia-Ukraina Percepat Adopsi Kripto

Larry Fink ungkap invasi Rusia ke Ukraina dapat mempercepat adopsi kripto dan mata uang digital.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Mar 2022, 17:22 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 17:22 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat sekaligus CEO BlackRock, Larry Fink mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dapat mempercepat adopsi mata uang digital atau cryptocurrency oleh bank sentral.

Fink yang juga pengelola uang aset senilai USD 10 triliun menyebutnya sebagai salah satu hasil perang yang "kurang dibahas", yang dimulai satu bulan lalu, dalam surat tahunannya kepada pemegang saham, Kamis, 24 Maret 2022.

"Perang akan mendorong negara-negara untuk mengevaluasi kembali ketergantungan mata uang mereka. Bahkan sebelum perang, beberapa pemerintah ingin memainkan peran yang lebih aktif dalam mata uang digital dan menentukan kerangka peraturan di mana mereka beroperasi,” ujar Fink dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (26/3/2022). 

Fink mengutip Federal Reserve AS sebagai contoh, yang baru-baru ini menerbitkan buku putih yang memeriksa pro dan kontra dari mata uang digital bank sentral AS yang potensial.

“Sistem pembayaran digital global, yang dirancang dengan cermat, dapat meningkatkan penyelesaian transaksi internasional sekaligus mengurangi risiko pencucian uang dan korupsi,” kata Fink. 

“Mata uang digital juga dapat membantu menurunkan biaya pembayaran lintas batas, misalnya ketika pekerja asing mengirim pendapatan kembali ke keluarga mereka,” lanjut dia. 

Setelah perang dimulai dan AS memberlakukan sanksi terhadap Rusia yang menargetkan bank sentralnya, kripto mulai menjadi sorotan. 

Transaksi pada pertukaran bitcoin terpusat di rubel Rusia dan hryvnia Ukraina melonjak ke level tertinggi dalam beberapa bulan setelah perang dimulai, dan stablecoin seperti Tether menunjukkan mereka dapat memainkan peran yang lebih penting sebagai aset tempat berlindung yang aman.

Klien BlackRock telah menunjukkan "peningkatan minat” pada mata uang digital, termasuk stablecoin dan “teknologi yang mendasarinya” atau yang dikenal sebagai blockchain

Sebagai hasilnya, perusahaan telah mempelajari kelas aset yang muncul untuk memahami bagaimana mereka dapat membantu para klien BlackRock. 

Fink tidak merinci mata uang digital tertentu yang sedang dipelajari perusahaan. Mata uang digital sebagai sebuah kelompok telah pecah menjadi beberapa kelas aset yang muncul berbeda pada tahun lalu termasuk Bitcoin itu sendiri, cryptocurrency alternatif lainnya. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pasar Kripto Naik Usai Rusia Pertimbangkan Bitcoin untuk Bayar Minyak

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, sebagian besar cryptocurrency diperdagangkan lebih tinggi pada Jumat, setelah ketua komite Duma Rusia menyarankan selama konferensi pers, Bitcoin (BTC) dapat diterima sebagai pembayaran untuk minyak negara dan ekspor sumber daya lainnya.

Pengumuman Rusia berkontribusi pada lonjakan Bitcoin yang sempat naik di atas USD 44.000 atau sekitar Rp 632,9, dilansir dari CoinDesk, Jumat, 25 Maret 2022.

Sedangkan, aset safe-haven tradisional, seperti emas dan dolar AS, juga naik, menunjukkan beberapa kehati-hatian di antara investor global. Cryptocurrency alternatif (altcoin) tetap memimpin, dibuktikan dengan penurunan kapitalisasi pasar Bitcoin yang relatif terhadap total kapitalisasi pasar kripto selama dua minggu terakhir.

Dogecoin (DOGE), token meme bertema anjing yang populer, menguat sebanyak 6 persen dalam 24 jam terakhir, dibandingkan dengan kenaikan BTC sebesar 4 persen selama periode yang sama. Sementara itu, token SOL Solana naik 10 persen dan token game Axie Infinity AXS melonjak 20 persen. 

Biasanya, reli Altcoin menandakan perubahan haluan di pasar kripto secara keseluruhan karena investor meningkatkan selera mereka terhadap risiko. 

Di tempat lain, saham meme cenderung memimpin dibandingkan saham tradisional lebih tinggi, mirip dengan sifat Altcoin yang berisiko di pasar kripto.

Saham meme populer di kalangan investor ritel yang bertukar ide trading melalui media sosial. Pada 2020, meme internet dibuat untuk melambangkan periode harga setinggi langit.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya