Mayoritas Kripto Masih Betah di Zona Merah

Edward Moya menjelaskan Ini adalah beberapa minggu yang berantakan untuk kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 10 Jun 2022, 14:55 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)
Ilustrasi bitcoin dan ethereum (Foto: Unsplash/Thought Catalog)

Liputan6.com, Jakarta - Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin turun sedikit pada perdagangan Jumat (10/6/2022), tetapi masih bertahan di sekitar ambang USD 30.000 atau sekitar Rp 438 juta.

Level ini telah ditempati Bitcoin selama lima minggu terakhir. Hingga saat ini investor masih menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru.

Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, berpindah tangan tepat di bawah level USD 1.800, masih bertahan di level yang hampir sama sejak kemarin. 

Altcoin utama lainnya alami pergerakan harga yang beragam dengan Solana (SOL) dan Polkadot (DOT) yang menguat masing-masing lebih dari 1 persen. Namun, altcoin lainnya masih berada di zona merah. 

Analis Senior Oanda Americas, Edward Moya mengatakan Bitcoin terus melayang di sekitar level USD 30.000 karena investor kripto masih menunggu laporan inflasi utama yang dapat memicu ekspektasi pasar yang bergoyang tentang apa yang mungkin dilakukan Fed pada September 2022.

"Inflasi panas dan akan tetap panas dan ekspektasi kenaikan suku bunga akan terus naik setelah setiap laporan inflasi bulanan," ujar Moya dikutip dari CoinDesk, Jumat (10/6/2022). 

"Ini adalah beberapa minggu yang berantakan untuk kripto yang dipenuhi dengan tuntutan hukum, penipuan, dan minat yang memudar karena harga tetap datar. Kripto membutuhkan beberapa katalis baru untuk keluar dari kelesuan ini dan itu bisa memakan waktu cukup lama,” lanjut Moya. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dibayangi Sentimen Negatif

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Belakangan ini kripto dihujani dengan berita buruk dengan laporan terpisah otoritas Korea Selatan sedang menyelidiki TerraForm Labs akibat runtuhnya stablecoin terra USD (UST) serta Komisi Sekuritas dan Bursa AS sedang menyelidiki apakah perusahaan yang terdaftar di Singapura itu telah melanggar undang-undang AS dalam pemasaran UST dan token LUNA yang mendukungnya.

Di sisi lain pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) mereka akan mulai menaikkan suku bunga bulan depan mengirim indeks utama Eropa dan AS jatuh dengan mencatat penurunan terbesar sejak pertengahan Mei. 

Perusahaan teknologi menderita di antara pukulan terbesar dengan Nasdaq yang sarat teknologi turun 2,7 persen dan komponen teknologi S&P 500 turun hampir sama. ECB mengumumkan akan menaikkan suku bunga seperempat poin pada Juli untuk memerangi inflasi dan akan menaikkan suku bunga tambahan di akhir tahun.

Harga Token Kripto MBL Coin Hari Ini Jumat 10 Juni 2022

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, MovieBloc adalah platform distribusi film dan konten terdesentralisasi yang didirikan bersama oleh Chris Kang, Jeffrey Jin, dan Peter Kim.

Proyek MovieBloc diluncurkan pada 5 Mei 2019 dengan mendaftar di Gate.io. MovieBloc telah terdaftar di beberapa bursa seperti Binance, Upbit, Bithumb, Coinone, Indodax, dan MXC dalam waktu satu tahun.

Dilansir dari Coinmarketcap, MovieBloc memiliki utilitas token sendiri yaitu MBL Coin atau token MovieBloc, yang digunakan untuk kegiatan ekonomi dalam ekosistem MovieBloc.

MBL dapat digunakan pengguna untuk membayar biaya menonton konten premium, membayar pengguna yang membantu membuat terjemahan, dan menyumbangkan ke pengguna lain. 

MovieBloc memiliki misi untuk memecahkan masalah yang disebabkan oleh dominasi industri teater dan hiburan rumah oleh konglomerat dengan teknologi blockchain-nya. Kreator akan mendapatkan bagi hasil yang transparan, data penonton, dan kesempatan penyaringan yang setara.

Penonton akan mengakses beragam film dan konten, dan mendapatkan imbalan karena menyediakan kurasi, subtitle, dan materi pemasaran kepada komunitas. Saat ini, lebih dari 100 film dan drama telah diputar. 

Dalam jangka panjang, MovieBloc bertujuan untuk menciptakan ekosistem film terbesar yang berpusat pada peserta.

 

Harga Kripto MBL

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Pada Februari 2020, MovieBloc mengambil alih 'Cobak', layanan komunitas kripto di Korea dan layanan seluler yang menyediakan dompet kripto, komunitas, ticker real-time, berita, airdrop, serta layanan penjualan token.

Pada Maret 2020, MovieBloc mendirikan MBL Media, sebuah perusahaan pengembangan IP konten. MBL Media akan melakukan pengembangan IP, produksi, dan manajemen hak cipta yang berpusat pada animasi dan konten film sebagai bisnis utamanya. Ahn Hong-ju, salah satu penasihat MovieBloc, telah ditunjuk sebagai CEO MBL Media.

Harga kripto MBL

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (10/6/2022), harga MBL adalah Rp 68,74 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 2,9 triliun

MBL turun 12,90 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 355 dengan kapitalisasi pasar Rp 929,9 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 13,5 miliar MBL dari maksimal suplai 30 miliar MBL.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya