Liputan6.com, Jakarta Komisi Sekuritas Malaysia (SC) telah meminta pertukaran mata uang kripto Huobi Global untuk menghentikan operasinya di negara tersebut, dan menarik pertukaran tersebut dan kepala eksekutifnya Leon Li karena mengoperasikan pertukaran aset digital (DAX) tanpa mendaftar.
Regulator juga mendesak pengguna Malaysia di platform untuk segera menghentikan perdagangan, menarik semua investasi, dan menutup akun.
Baca Juga
“SC memandang pelanggaran ini dengan serius, karena mengoperasikan DAX tanpa mendapatkan pendaftaran SC sebagai Operator Pasar yang Diakui (Recognized Market Operator/RMO) merupakan pelanggaran berdasarkan Pasal 7(1) Undang-Undang Pasar Modal dan Jasa 2007,” kata SC dalam sebuah pengumuman, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (23/5/2023).
Advertisement
Regulator telah meminta Huobi Global untuk tidak mengedarkan, menerbitkan, atau mengirimkan iklan apa pun kepada investor Malaysia melalui email atau media sosial.
Itu juga meminta Huobi untuk menonaktifkan situs web dan aplikasi selulernya di platform termasuk Apple Store dan Google Play.
SC menunjukkan RMO terdaftar menjalani pengawasan peraturan yang ketat dan diharuskan mengikuti pedoman ketat yang memungkinkan investor dilindungi di bawah undang-undang sekuritas Malaysia.
Ini bukan pertama kalinya SC menagih bursa kripto Huobi karena beroperasi di negara tersebut tanpa registrasi. Pada 22 Agustus tahun lalu, regulator menambahkan Huobi Global ke daftar peringatan investor SC untuk beroperasi tanpa mendaftar ke SC.
Tambah Investasi
Huobi mengatakan dalam perjanjian penggunanya pengguna dari sembilan yurisdiksi dilarang menggunakan layanannya, termasuk Tiongkok daratan, AS, dan Singapura, sementara pengguna dari 13 yurisdiksi dilarang berdagang turunan, termasuk Inggris, Selandia Baru, dan Tiongkok.
Huobi, yang mengumumkan rencana pada November untuk meningkatkan investasi di Asia Tenggara dan Eropa sebagai bagian dari ekspansi globalnya, mengatakan pada Januari mereka memangkas 20 persen stafnya.
Pada Februari, bursa mengatakan akan memindahkan kantor pusatnya di Asia dari Singapura ke Hong Kong, dan akan meningkatkan jumlah karyawannya dari 50 menjadi 200 di Hong Kong.
Advertisement
Pasar Kripto Terus Tertekan, Apa Penyebabnya?
Pasar kripto tetap terjebak dalam kisaran sempit dalam perdagangan sepekan terakhir. Bahkan Bitcoin (BTC) selalu gagal untuk mempertahankan level perdagangan di posisi USD 27.000 atau setara Rp 402,3 juta (asumsi kurs Rp 14.902 per dolar AS).
Trader Eksternal Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengungkapkan, salah satu penyebab terbesar pasar kripto dan Bitcoin lesu adalah pandangan negatif terkait perekonomian Amerika Serikat.
“Akhir pekan lalu, Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan komentar baru tentang kebijakan dan prospek inflasi,” kata Fyqieh dalam analisis harian yang diterima Liputan6.com, Senin (22/5/2023).
Fyqieh menambahkan, bahasa Powell tidak memberikan sinyal yang jelas tentang aset berisiko, lantas investor diperingatkan akan banyak ketidakpastian akan terjadi. Hal ini membuat investor kripto tak bergairah kembali meramaikan pasar.
Pembicaraan Utang AS
Disamping itu, pembicaraan plafon utang AS dan retorika anti-kripto dari pemerintah AS akan menguji selera investor.
Harapan pupus dari Presiden AS, Joe Biden dan Ketua DPR, Kevin McCarthy yang tidak mencapai kesepakatan pada Minggu, 21 Mei 2023 dan akan kembali bertemu pada Senin ini.
Namun, Presiden AS membahas masalah plafon utang di G7 yang merugikan BTC dan pasar kripto yang lebih luas.
“Retorika anti-kripto, dan ancaman krisis AS yang terus berlanjut, membuat pasar kripto menjadi merah. Perkirakan berita terkait plafon utang AS akan berdampak lebih besar pada sentimen risiko pasar,” jelas Fyqieh.
Pasar saham AS juga tertekan, Senin pagi ini NASDAQ mencerminkan sentimen terhadap krisis plafon utang, turun 12,75 poin.
Sisi bawah datang meskipun reaksi pasar lebih lanjut terhadap obrolan Ketua Fed, Powell yang kurang hawkish dari hari Jumat. Di samping itu, indeks Dolar AS (DXY) juga terpantau melemah.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement