Liputan6.com, Jakarta Pepe Coin kembali menarik perhatian, namun kali ini, fokusnya adalah pada kinerja negatifnya baru-baru ini. Selama tujuh hari terakhir, koin tersebut mengalami penurunan signifikan sebesar 22 persen.
Mantan anggota tim Pepe Coin menghadapi tuduhan pencurian dari dompet proyek, yang menyebabkan pukulan signifikan terhadap reputasi koin tersebut.
Baca Juga
Platform intelijen kripto Santiment telah mencatat pentingnya perkembangan ini dalam konteks kripto yang lebih luas dalam cuitan di Twitter baru-baru ini, mencatat PEPE dengan cepat menjadi topik kripto yang paling banyak dibicarakan selama akhir pekan.
Advertisement
“Jika Anda mengikuti gelombang memecoin selama kondisi pasar yang tidak menentu ini, Pepecoin dengan cepat menjadi topik trending teratas akhir pekan ini. Mantan anggota tim dituduh mengeluarkan USD 16 juta. Dengan mengharapkan volatilitas yang lebih tinggi dari biasanya,” kata Santiment, di Twitter, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (28/8/2023).
Dugaan Rug Pull Pepe Coin Muncul
Kekhawatiran investor dipicu oleh pergerakan PEPE baru-baru ini, yang mengakibatkan penurunan harga dan sorotan pada aktivitas mengkhawatirkan yang terjadi dalam dompet multi-sig proyek tersebut.
Transfer lebih dari 16 triliun PEPE ke alamat yang terkait dengan Binance, OKX, dan Bybit telah menimbulkan pertanyaan.
Secara khusus, laporan rinci mengungkapkan PEPE senilai USD 8.2 juta atau setara Rp 125,4 miliar (asumsi kurs Rp 15.295 per dolar AS) telah dikirim ke OKX. Selain itu, Binance menerima USD 6,5 juta atau setara Rp 99,4 miliar dan Bybit menerima USD 434.000 atau setara Rp 6,6 miliar.
Tambahan USD 400.000 atau setara Rp 6,1 miliar diarahkan ke pemilik dompet yang tidak dikenal. Total pergerakan melibatkan sekitar 16 triliun PEPE, terhitung sekitar 3,8 persen dari total pasokan token.
Kapitalisasi Pasar Kripto Meme Coin Loncat Rp 11,4 Triliun Sebulan
Per Minggu, 23 Juli 2023, kapitalisasi Kripto koin meme bernilai USD 16,29 miliar atau setara Rp 244,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.026 per dolar AS), naik dari USD 15,54 miliar atau setara Rp 233,5 triliun sebulan sebelumnya pada 22 Juni.
Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (27/7/2023), ini menunjukkan kenaikan lebih dari USD 759 juta atau setara Rp 11,4 triliun, atau 4,82 persen terhadap dolar AS. Selama 30 hari terakhir, dogecoin telah meningkat lebih dari 10 persen dan telah naik 1,3 persen terhadap dolar AS minggu lalu.
Dengan valuasi pasar sebesar USD 10,12 miliar atau setara Rp 152,1 miliar, Dogecoin mewakili 62,12 persen dari total nilai valuasi kripto koin meme. Valuasi Shiba Inu telah meningkat 1 persen terhadap dolar AS selama sebulan terakhir, meskipun statistik tujuh hari menunjukkan kerugian sebesar 2,7 persen minggu lalu.
Pepe (PEPE Coin), aset koin meme terbesar ketiga, naik 1,6 persen selama sebulan terakhir. Namun, dalam sepekan terakhir, nilai PEPE mengalami penurunan sebesar 7,6 persen. PEPE mewakili 3,85 persen dari nilai bersih ekonomi koin meme.
Dalam 24 jam terakhir, ekonomi koin meme telah mencapai USD 528 juta atau setara Rp 7,9 triliun dalam volume perdagangan global.
Tiga penurunan terbesar terhadap dolar AS dalam aset koin meme adalah shibaken (SHIBAKEN), cheems inu (CINU), dan dingocoin (DINGO), turun antara 7 persen dan 22 persen selama beberapa hari terakhir.
Terkait volume 24 jam, DOGE memimpin, disusul SHIB dan PEPE, sedangkan FLOKI menempati posisi keempat akhir pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Harga Bitcoin Merosot 10 Persen Sepekan, Meme Coin Jadi Biang Keladi
Sebelumnya, Bitcoin (BTC) telah anjlok lebih dari 10 persen selama 7 hari terakhir ke level terendah dua bulan. Kini Bitcoin diperdagangkan tepat di atas USD 26.000 atau setara Rp 383,5 juta (asumsi kurs Rp 14.750 per dolar AS).
Penurunan ini bersamaan dengan pembalikan yang cukup besar di sektor memecoin yang meroket sebelumnya. Harga Bitcoin tertinggi untuk minggu sepekan ini terjadi setelah data CPI yang lebih lemah dari yang diharapkan pada Rabu, 10 Mei 2023.
Penasihat kripto di CEC Capital, Laurent Kssis menjelaskan, Bitcoin mungkin akan turun lebih jauh.
“Jelas tidak ada fundamental yang menahan BTC lebih lama lagi dan para pedagang khawatir tetapi rasanya permainan jangka pendek untuk meningkatkan kepemilikan BTC di level yang lebih rendah ini,” kata Kssis dikutip dari CoinDesk, Senin (15/5/2023).
Di sisi lain, analis pasar valuta asing Oanda, Ed Moya yakin bitcoin masih mengalami tekanan penurunan lebih lanjut sampai AS melihat kejelasan peraturan.