Liputan6.com, Jakarta - Dua pengacara Komisi Sekuritas dan Bursa atau Securities and Exchange Commission (SEC) mengundurkan diri setelah seorang hakim federal memberikan sanksi dan menegur regulator wall street. Hal ini karena “penyalahgunaan besar-besaran” kekuasaan dalam kasus kripto.
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (24/4/2024), Michael Welsh dan Joseph Watkins mengundurkan diri bulan ini setelah seorang pejabat SEC memberi tahu kalau mereka akan dipecat jika tetap tinggai, hal itu menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Pasangan ini adalah pengacara utama dlama kasus melawan Digital Licensing Inc, platform kripto yang dikenal sebagai DEBT Box.
Baca Juga
Hakim pengadilan distrik federal Salt Lake City, Robert Shelby menuturkan, gugatan regulator terhadap DEBT Box “dirusak” oleh pernyataan palsu dan representasi keliru, serta kurangnya bukti.
Advertisement
Shelby mengambil langkah ekstrem dengan memberikan sanksi kepada lembaga tersebut atas penyalahgunaan kekuasaan pada Maret. Kepala SEC telah meminta maaf atas kesalahan langkah tersebut.
Baik Welsh dan Watkins tidak menanggapi telepon yang meminta komentar. SEC menolak berkomentar, begitu pula perwakilan serikat pekerja.
Pada Juli, SEC menuduh DEBT Box dan eksekutifnya menipu investor setidaknya USD 49 juta. Atas permintaan regulator, Shelby membekukan aset perusahaan dan memasukkan perusahaan itu ke dalam kurator.
Namun, pembekuan aset dibatalkan setelah Shelby menemukan SEC mungkin telah membuat “pernyataan yang salah dan menyesatkan”. Hakim akan memberikan sanksi kepada SEC karena “penyalahgunaan besar-besaran atas kekuasaan yang dipercayakan kepadanya oleh kongres” dan memerintahkan badan itu untuk membayar sebagian biaya pengacara DEBT Box.
SEC Meminta Maaf
Shelby menyalahgunakan argumen dari Welsh, pengacara utama SEC mengenai masalah ini dan bukti yang diberikan oleh Watkins dan timnya. Adapun Watkins merupakan pengacara investigasi utama badan tersebut dalam kasus ini.
Salah satu contoh Welsh menuturkan, kepada hakim, DEBT Box menutup rekening bank dan mentransfer aset ke luar negeri. Pengadilan menemukan hal itu tidak terjadi. Kemudian, penyelidik SEC mengatakan, kesalahan komunikasi menyebabkan kesalahan tersebut, dan Welsh meminta maaf kepada pengadilan.
Pada Desember, SEC enforcement chief Gurbir Grewal meminta maaf kepada pengadilan atas langkah departemennya. Ia menuturkan telah menunjuk pengacara baru untuk menangani kasus ini dan wajibkan pelatihan bagi staf di badan tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Perusahaan Kripto Bangkrut, Genesis Siap Bayar Denda Rp 330,4 Miliar ke SEC
Sebelumnya diberitakan, perusahaan peminjaman kripto yang bangkrut, Genesis Global Capital telah setuju untuk membayar denda perdata sebesar USD 21 juta atau setara Rp 330,4 miliar (asumsi kurs Rp 16.264 per dolar AS) untuk menyelesaikan tuduhan mereka dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Genesis secara ilegal menjual sekuritas melalui program pinjaman kripto tanpa mendaftarkannya ke SEC. Kesepakatan itu menyelesaikan tuntutan pada Januari 2023 yang diajukan SEC terhadap Genesis dan Gemini atas program pinjaman kripto bersama mereka.
Itu adalah salah satu dari serangkaian tindakan penegakan hukum yang diambil SEC terhadap perusahaan-perusahaan besar di sektor kripto. Genesis, yang mengajukan pailit pada Januari 2023, merupakan anak perusahaan dari Digital Mata Uang Group (DCG).
“Genesis mengoperasikan program pinjaman yang mengumpulkan aset kripto senilai miliaran dolar dari investor, kata SEC,” dalam laporannya, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (22/4/2024).
Genesis sempat membekukan penukaran dana pelanggan pada November 2022, menyusul runtuhnya pertukaran kripto FTX. Melalui kesepakatan untuk menyelesaikan tuntutan yang dirinci pada Selasa, SEC mengatakan tidak akan menerima penalti apa pun sampai klaim lain diselesaikan oleh pengadilan kebangkrutan, termasuk dari investor ritel.
Saling Menggugat
Sebelumnya, Genesis dan Gemini saling menggugat pada akhir 2023. Genesis menggugat Gemini Trust Co untuk memulihkan hampir USD 690 juta atau setara Rp 10,8 triliun.
Gugatan ini menurut Genesis karena Gemini menarik diri dari Genesis pada bulan-bulan sebelum pengajuan Bab 11 perusahaan pada Januari 2023.
Genesis mengatakan dalam pengaduan di pengadilan kebangkrutan New York penarikan yang dilakukan oleh Gemini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan kerugian besar yang merugikan kreditor pemberi pinjaman kripto lainnya.
Gugatan tersebut meningkatkan perselisihan dalam kebangkrutan antara Genesis dan Gemini, yang berkolaborasi dalam program Gemini Earn yang memungkinkan klien mengumpulkan sekitar 8 persen bunga atas kepemilikan aset digital mereka.
Advertisement