Liputan6.com, Jakarta - Kepala bagian kripto dan AI Gedung Putih, David Sacks menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump siap untuk mengadopsi kripto sebagai cadangan strategis AS.
Hal itu disampaikan Sacks dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.
Advertisement
"Presiden Trump telah mengumumkan Cadangan Strategis Kripto yang terdiri dari Bitcoin dan mata uang kripto utama lainnya. Hal ini sesuai dengan Perintah Eksekutif 14178 di minggu pertamanya menjabat," tulis Sacks, dikutip dari News.bitcoin.com, Senin (3/2/2025).
Advertisement
"Presiden Trump menepati janjinya untuk menjadikan AS sebagai 'Ibu Kota Kripto Dunia.' Akan ada lebih banyak lagi di KTT tersebut,” ungkapnya.
Trump menguraikan komposisi dan tujuan cadangan kripto AS yang diumumkannya di Truth Social. Ia mengklaim inisiatif tersebut akan merevitalisasi sektor mata uang kripto, yang menurutnya dirugikan di bawah pemerintahan Biden.
Trump menyatakan bahwa perintah eksekutifnya tentang aset digital mengarahkan Kelompok Kerja Presiden untuk mengembangkan Cadangan Strategis Kripto, termasuk XRP, SOL, dan ADA, yang bertujuan untuk memposisikan AS sebagai pemimpin global dalam industri kripto.
Dalam unggahan lanjutan, Trump mengonfirmasi bahwa BTC dan ETH akan menjadi pusat cadangan kripto di AS. Presiden AS tersebut menyatakan dukungannya terhadap bitcoin dan ethereum.
Pernyataan Trump sekaligus mengindikasikan dorongan untuk mengintegrasikan mata uang kripto utama ke dalam kebijakan keuangan nasional AS.
Secara historis, sikap Trump terhadap mata uang kripto telah berkembang. Awalnya skeptis, ia baru-baru ini mengambil posisi yang lebih mendukung, sejalan dengan janjinya untuk menjadikan AS sebagai pusat inovasi mata uang kripto.
Penerbitan Perintah Eksekutif 14178 mencerminkan komitmen ini, yang mengarahkan lembaga federal untuk mengembangkan kerangka kerja yang mendukung integrasi dan regulasi aset kripto.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
20 Negara Bagian AS Pertimbangkan Bitcoin Sebagai Cadangan Aset
Sebanyak 20 negara bagian di Amerika Serikat tengah mempertimbangkan undang-undang yang memungkinkan pemerintah negara bagian memiliki cadangan Bitcoin dan aset digital lainnya.
Jika kebijakan ini diterapkan, total investasi yang masuk ke pasar kripto bisa mencapai USD 23 miliar, setara dengan sekitar 247.000 BTC.
Dilansir dari Bitcoin.com, Matthew Sigel, kepala penelitian aset digital di Vaneck, mengungkapkan potensi dampak kebijakan ini melalui platform media sosial X pada 12 Februari.
Ia menuturkan, angka tersebut merupakan perkiraan konservatif, tanpa memasukkan kemungkinan alokasi tambahan dari dana pensiun, yang bisa semakin meningkatkan jumlah investasi.
Negara Bagian yang Mendorong Cadangan Bitcoin
RUU cadangan Bitcoin ini telah diajukan di berbagai negara bagian, termasuk Oklahoma, Massachusetts, Wyoming, Ohio, Texas, Utah, North Dakota, Iowa, Illinois, Kentucky, Missouri, Maryland, New Mexico, South Dakota, Montana, New Hampshire, North Carolina, Arizona, Florida, dan Pennsylvania.
Setiap negara bagian AS memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengalokasikan Bitcoin, mulai dari penggunaan dana umum, cadangan stabilisasi, hingga akun bendahara negara.
Beberapa negara bagian bahkan mempertimbangkan investasi dalam jumlah besar, seperti Arizona yang memperkirakan alokasi hingga USD 8,7 miliar, Florida dengan rencana investasi USD 3 miliar, serta Missouri yang mengusulkan USD 1,7 miliar untuk Bitcoin.
Namun, belum semua negara bagian menentukan jumlah pasti investasi mereka. Misalnya, North Dakota memiliki proposal tanpa rincian jumlah dana, sementara Pennsylvania telah mengalami kegagalan dalam upaya pengesahan undang-undang serupa.
Advertisement
Dampak Potensial ke Pasar Kripto
Sigel menekankan angka USD 23 miliar masih merupakan estimasi awal, mengingat ada banyak negara bagian yang belum mengungkapkan jumlah investasi mereka. Jika lebih banyak pemerintah negara bagian dan dana pensiun turut serta dalam inisiatif ini, total dana yang masuk ke pasar Bitcoin bisa jauh lebih besar.
Dorongan untuk membentuk cadangan Bitcoin di tingkat negara bagian mencerminkan semakin diterimanya aset digital dalam kebijakan keuangan pemerintah. Jika undang-undang ini berhasil disahkan, pasar kripto dapat mengalami lonjakan besar dalam permintaan, yang berpotensi meningkatkan nilai Bitcoin secara signifikan.
Kelebihan dan Kekurangan Jadikan Bitcoin Cadangan Negara
Sebelumnya, banyak negara yang berencana menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset negara. Lantas apa saja dampak positif dan negatif menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset negara? Chief Operating Officer crypto exchange Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan menjadikan Bitcoin sebagai aset negara bisa-bisa saja, tetapi hal yang perlu diperhatikan adalah pergerakan harga Bitcoin.
"Positifnya jika harga Bitcoin naik maka nilai simpanan aset Bitcoin milik negara tersebut akan meningkat, tetapi jika harga Bitcoin turun maka simpanan asetnya juga ikut menurun,” jelas Resna kepada Liputan6.com pada Selasa (3/12/2024) di Jakarta.
Resna menambahkan, hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan Bitcoin sebagai cadangan aset negara adalah menentukan asal dana yang ingin digunakan untuk membeli Bitcoin.
