Kiat Mendidik Anak dengan Autisme, Orangtua Perlu Gelar S3

Menurut Rudy Purwono, orangtua dari anak penyandang autism menerangkan cara yang baik dalam mendidik anak dengan autisme.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Agu 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 18:00 WIB
Vincent Pelukis Autisme
Foto: Instagram vinautismgallery

Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan kebutuhan khusus mengharuskan orangtua untuk memberikan perhatian dan perawatan ekstra. Menurut Rudy Purwono, orangtua dari anak penyandang autisme menerangkan cara yang baik dalam mendidik anak dengan autisme.

Hal pertama yang perlu dilakukan menurutnya adalah menghadapi kenyataan dan ketakutan. Orangtua perlu menerima keadaan anak dengan hati yang penuh syukur.

“Jangan buang waktu dengan pertanyaan ‘kenapa’,” ujarnya dalam webminar Yayasan Ananda Mutiara Indonesia, Kamis (27/8/2020).

Ia menambahkan, orangtua juga harus yakin bahwa Tuhan punya rencana terbaik dan indah pada waktu nya.

Sebagai orangtua yang memiliki anak dengan autisme, Rudy mengingatkan bahwa harus ada gelar yang selalu dimiliki. Gelar tersebut adalah S3 atau Sangat Sabar Sekali.

“Jangan hilang harapan dan kepercayaan pada anak mereka bukan investasi.”

Dengan pengajaran perawatan dan pendidikan yang tepat, anaknya, Vincent kini dapat membuktikan keahliannya di bidang melukis. Potensi anak yang digali dan didukung akan menghasilkan hal yang baik.

Tak tanggung-tanggung, lukisan karya Vincent sudah pernah dipamerkan di  Pameran lukis UNESCO, Shangrila, Surabaya diikuti dengan sederet pencapaian lainnya.

Simak Video Berikut Ini:

Diagnosis Awal

Vincent Pelukis Autisme
Foto: Instagram vinautismgallery

Rudy juga menjelaskan beberapa gejala awal yang dialami Vincent. Gejala-gejala tersebut berupa kurangnya kontak mata, kurang bicara, kurang bisa koordinasi badan, kurang perhatian pada lingkungan sekitar, serta kandungan metal yang tinggi di darah.

Setelah mengetahui diagnosis, maka pencarian penanganan yang tepat sangat diperlukan, kata Rudy. Penanganan awal yang tepat ini meliputi terapi ABBA, penanganan standar untuk disfungsi otak, cari terapis yang punya hati pada anak, cari sekolah umum yang bisa menerima anak ABK, dan suplemen yang alami.

Dengan mengetahui gejala awal dan diagnosis sejak dini, maka perawatan dan penanganan yang tepat bisa diberikan secepat mungkin. Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan dan kemampuan anak termasuk kemampuan mengelola emosi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya