Liputan6.com, Jakarta Sejak 23 Juli 2021 Olimpiade Tokyo sudah dimulai, gelaran olahraga dunia ini biasanya diikuti dengan paralimpiade.
Seperti olimpiade, paralimpiade atau paralimpik merupakan ajang kompetisi olahraga terbesar di dunia. Bedanya, paralimpiade digelar khusus untuk atlet penyandang disabilitas.
Baca Juga
Menurut komunitas disabilitas Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin), sejarah paralimpiade dimulai dengan ajang olahraga yang digelar seorang tokoh asal Jerman, Dr. Ludwig Guttman.
Advertisement
Ia pertama kali menyelenggarakan kompetisi untuk para atlet pengguna kursi roda dan ajang tersebut dinamai Stoke Mandeville Games pada 1948.
Pertandingan ini terinspirasi dari Guttman yang membuka Rumah Sakit Stoke Mendeville untuk spinal cord injury atau kerusakan pada bagian sumsum tulang belakang.
“Pada waktu itu, olahraga diunakan sebagai rehabilitasi, kemudian berkembang menjadi olahraga rekreasi, hingga akhirnya menjadi sebuah kompetisi,” mengutip unggahan Instagram @konekindonesia, Kamis 29/7/2021).
Simak Video Berikut Ini
Mulai Jadi Paralimpik
Setelah Stoke Mandeville Games berjalan, pada 1960 barulah ajang tersebut berubah menjadi Paralympic Games.
Pada tahun tersebut, Paralympic Games pertama kali diadakan di Roma, Italia, dengan diikuti 400 atlet disabilitas dari 23 negara.
Pada 1989, Komite Paralimpik Internasional didirikan sebagai sebuah organisasi nirlaba internasional di Dusseldorf, Jerman. Tugasnya bertindak sebagai badan pengatur global gerakan paralimpik.
Sedang, Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC) sudah berdiri sejak 1962 sebagai Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC). Lalu pada 1993 berubah nama menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC). Kemudian nama ini berubah menjadi namanya saat ini pada 26 Juli 2010.
Advertisement
Tokyo Paralympic Games 2020
Pertandingan Paralimpiade Tokyo akan dimulai pada 24 Agustus 2021. Setelah sempat tertunda karena pandemi COVID-19.
Kemungkinan paralimpiade tahun ini akan berlangsung tanpa penonton yang hadir ke stadion dan area pertandingan.
Menurut ketua NPC Senny Marbun, Indonesia telah menyiapkan 36 atlet dan 15 atlet sudah memegang tiket untuk bertanding dalam Paralimpade Tokyo tahun ini.
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Advertisement