Simak 3 Kiat Memilih Pakaian Adaptif yang Ramah Disabilitas

Penyandang disabilitas dengan berbagai kondisinya memiliki tantangan tersendiri dalam memilih busana untuk dipakai sehari-hari atau untuk menghadiri acara tertentu.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Mar 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2022, 10:00 WIB
Model Disabilitas di Panggung Jakarta Fashion Week
Model disabilitas memperagakan busana rancangan kolaborasi Cotton Ink x Intoart yang digawangi British Council pada Jakarta Fashion Week 2020 di Senayan, Kamis (24/10/2019). Kolaborasi ini menampilkan model disabilitas yang terdiri dari down syndrome, tuna daksa dan tuli. (Liputan.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas dengan berbagai kondisinya memiliki tantangan tersendiri dalam memilih busana untuk dipakai sehari-hari atau untuk menghadiri acara tertentu.

Selain nyaman, mereka juga membutuhkan pakaian yang menarik tapi tetap mudah dikenakan. Namun, hingga kini masih sulit mencari pakaian adaptif khusus disabilitas di toko-toko. Misalnya, pakaian dewasa ukuran mini bagi penyandang dwarfisme atau celana khusus untuk pengguna kursi roda.

Tantangan lebih besar dialami oleh penyandang disabilitas berat, di mana setiap memakai atau melepaskan baju dan celana mereka harus dipindah dulu ke tempat tidur.

Melihat situasi ini, pengarah mode disabilitas asal Amerika, Stephanie Thomas yang juga pendiri Cur8ble---brand fashion khusus disabilitas---membagikan 3 kiat memilih baju adaptif.

Melansir unggahan Instagram Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) kiat pertama memilih baju adaptif yakni aksesibel. Artinya, pakaian harus dapat dikenakan dan dilepaskan dengan mudah.

“Tidak boleh menyulitkan bagi penyandang disabilitas,” mengutip Instagram Konekindonesia, Selasa (15/3/2022).

Setiap baju yang aksesibel akan berbeda karena kebutuhan dari masing-masing penyandang disabilitas juga berbeda. Ini tergantung ragam disabilitas dan keanekaragaman bentuk tubuh.

Simak Video Berikut Ini

Pintar

Kiat memilih pakaian adaptif kedua adalah selalu memilih baju dengan desain yang pintar.

“Pintar maksudnya adalah aman secara medis.”

Bahannya pun harus aman dipakai oleh penyandang disabilitas sehingga ketika dipakai tidak akan menimbulkan iritasi, gatal-gatal, atau alergi.

Modis

Kiat ketiga yakni modis atau fashionable. Pakaian yang dipilih, selain pintar dan aksesibel juga harus modis dan disukai oleh pemakainya.

“Selain nyaman untuk dipakai, busana tentu harus tampak indah dan sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup pemakainya.”

Dengan unggahan ini, tim Konekin berharap agar para pelaku industri fashion untuk lebih mengakomodasi kebutuhan para penyandang disabilitas.

“Agar semua orang dapat berbusana dengan mudah, aman, nyaman dan menarik.”

“Ini tantangan bagi para desainer, alangkah baiknya jika ingin mendesain pakaian libatkan Disabilitas, semoga desainer terus berinovasi untuk menciptakan karya yang adaptif atau aksesibel,” kata seorang warganet dalam kolom komentar.

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya