Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas rungu atau Tuli menghadapi tantangan dalam belajar membaca dan melafalkan Al-Quran.
Tantangan semakin terasa karena sulitnya mencari guru ngaji yang memiliki keterampilan berbahasa isyarat.
Baca Juga
Situasi ini mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) untuk mengadakan kegiatan bertajuk Sobat Disabilitas Tuli Mengaji. Bukan hanya sekali pertemuan, kegiatan ini diadakan secara rutin di Masjid Al-Ikhwan, kantor Dinsos Jatim Surabaya.
Advertisement
Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani menjelaskan, pihaknya melihat semakin banyak orang di Provinsi Jawa Timur yang sebetulnya memerlukan pemberdayaan. Salah satunya adalah mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Ketika mengaji, lanjut Novi, teman Tuli sangat kesulitan dalam melafalkan bacaan Al-Quran dengan baik dan benar, sehingga perlu metode khusus seperti para tunanetra yang menggunakan huruf Braille saat mengaji.
"Nah, kami bekerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia atau Gerkatin dan Baznas Jatim. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat inklusi, di mana teman-teman Tuli dapat merasakan keindahan pesan Al-Quran meskipun dengan keterbatasan sensorik," jelas Novi dalam keterangan resmi di laman Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Timur dikutip Selasa (11/2/2025).
Sejalan dengan Amanah UU Disabilitas
Novi memaparkan, kegiatan ini sejalan dengan amanah UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
UU ini mengatur hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan kitab suci dan lektur keagamaan yang mudah diakses.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi saudara-saudara kita, khususnya penyandang disabilitas rungu wicara, dengan memberikan kesempatan yang sama dan fasilitas yang layak," papar Novi.
Advertisement
Diadakan Setiap Kamis dan Minggu
Kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji rutin diadakan setiap Kamis dan Minggu di dua tempat. Yakni di Masjid Al-Ikhwan, kantor Dinsos Jatim Surabaya dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (RSBRW) Pasuruan Dinsos Jatim.
"Ke depan kegiatan sobat disabilitas Tuli mengaji, yang setiap Kamis dan Minggu ini kita tetap teruskan, dan kita perbanyak anggotanya. Kita juga memastikan jaminan perlindungan mereka bersama keluarganya, kita pastikan mereka mendapat jaminan perlindungan dari keluarga," ungkap Novi.
Dia berharap, Sobat Disabilitas Tuli atau Sobat Dili yang ada di UPT RSBRW Pasuruan bisa mendapatkan layanan rehabilitas sampai kembali keluarganya masing-masing.
"Harapan kami semoga mereka (Sobat Dili) juga bisa menjadi tulang punggung bagi keluarganya melalui berbagai karyanya setiap hari. Sehingga kita bisa mensejahterakan keluarga itu,” harapnya.
Jangkau Teman Tuli yang Ingin Ikut Mengaji
Novi pun menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan penjangkauan pada rumah-rumah di Pasuruan untuk mengajak teman Tuli ikut belajar mengaji.
Penjangkauan digencarkan di Pasuruan karena letak UPT ada di kota tersebut.
Sementara itu, Ketua Gerkatin Jawa Timur, Maskurun Yuyun, menuturkan, kerja sama dengan Dinsos Jatim dalam kolaborasi penyelenggaraan kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji ini diharapkan dapat mempermudah teman Tuli dalam mendapat bekal di akhirat.
"Saya berharap semua masyarakat bisa memerhatikan Tuli, apalagi para disabilitas Tuli itu banyak yang belum tahu tentang Islam, belum tahu bagaimana caranya belajar mengaji," tutur Yuyun menggunakan bahasa isyarat yang diinterpretasikan anaknya, Faiz.
Terkait jadwal kegiatan Sobat Disabilitas Tuli Mengaji di Dinsos Jatim, Yuyun mengatakan, kegiatannya diadakan setiap Kamis jam satu siang sampai selesai.
"Lalu di hari Minggu itu jam sembilan pagi sampai selesai. Kegiatannya terbuka untuk umum ya, jadi tanpa biaya apapun. Cuma datang saja bisa belajar membaca Quran dengan bahasa isyarat," ujar Yuyun.
Advertisement
