Mula Batik di Keraton Bukan Cuma Tentang Keindahan

Pada mulanya, batik yang berkembang di keraton bukan cuma tentang motif yang indah.

oleh Bio In God Bless diperbarui 29 Okt 2015, 07:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 07:30 WIB
Solo Diusulkan Sebagai Kota Kreatif Batik ke UNESCO
Mari Elka Pangestu mengajukan Solo sebagai City Creative ke UNESCO.

Liputan6.com - Anda mungkin termasuk salah seorang penggemar batik. Batik memang memiliki ragam motif yang indah.

Tapi sudah tahukah Anda soal bagaimana batik bertumbuh? Seperti dikutip dari buku berjudul `Teknik dan Ragam Hias Batik Yogya dan Solo` karya Sri Soedewi Samsi, kebudayaan batik tradisional semula tumbuh di dalam keraton-keraton Jawa.

Termasuk di dalamnya adalah proses membatik perkembangan tekniknya. Pada beberapa batik, susunan motifnya dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi di lingkungan keraton dan hanya dipakai pada saat-saat tertentu.

Contohnya di upacara pernikahan, motif yang digunakan antara lain truntum, grompol, nogosari, gringsing ceplok mangkoro, sidoasih, sidomulyo, sidomukti, semen rama, dan nitik cakar ayam.

Saat itu, seni batik adalah tentang keindahan dan olah batin yang mendalam.

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya