Memahami Casual Worker: Definisi, Jenis, dan Hak-hak Pekerja Lepas

Pelajari seluk-beluk casual worker atau pekerja lepas, termasuk definisi, jenis pekerjaan, hak-hak, serta keuntungan dan tantangannya dalam dunia kerja modern.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Nov 2024, 09:28 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 09:28 WIB
casual worker adalah
casual worker adalah ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Dalam era ekonomi gig yang semakin berkembang, istilah "casual worker" atau pekerja lepas semakin sering terdengar. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan casual worker dan bagaimana posisinya dalam dunia kerja modern? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang casual worker, mulai dari definisi, jenis-jenis pekerjaan, hak-hak pekerja, hingga keuntungan dan tantangan yang dihadapi.

Definisi Casual Worker: Memahami Konsep Pekerja Lepas

Casual worker, yang juga dikenal sebagai pekerja harian lepas atau pekerja paruh waktu, merujuk pada individu yang bekerja secara temporer atau sesuai kebutuhan untuk sebuah perusahaan. Berbeda dengan karyawan tetap, casual worker biasanya tidak memiliki kontrak kerja jangka panjang dan jam kerja yang tetap. Mereka dipekerjakan untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik atau membantu selama periode sibuk.

Dalam konteks hukum ketenagakerjaan Indonesia, pekerja lepas diatur dalam beberapa regulasi, termasuk:

  • Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
  • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
  • Keputusan Menakertrans Nomor KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
  • Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021

Regulasi-regulasi ini bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja lepas dan mengatur hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja.

Jenis-jenis Casual Worker: Ragam Pekerjaan Lepas

Casual worker dapat ditemukan di berbagai sektor industri, terutama yang memiliki fluktuasi permintaan tenaga kerja. Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan yang sering melibatkan casual worker:

1. Casual Worker di Industri Perhotelan

Industri perhotelan adalah salah satu sektor yang paling banyak memanfaatkan jasa casual worker. Hotel sering mengalami lonjakan tamu pada musim-musim tertentu, sehingga membutuhkan tenaga tambahan. Casual worker di hotel dapat ditempatkan di berbagai departemen, seperti:

  • Front Office: menyambut tamu, melakukan check-in dan check-out
  • Housekeeping: membersihkan kamar dan area umum hotel
  • Food and Beverage: membantu di restoran atau bar hotel
  • Kitchen: membantu persiapan makanan sebagai cook helper

Gaji casual worker di hotel biasanya berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000 per hari, tergantung pada posisi, lokasi hotel, dan tingkat kemewahan hotel tersebut.

2. Casual Worker di Restoran

Restoran juga sering mempekerjakan casual worker, terutama saat ada event khusus atau pada musim-musim ramai. Tugas casual worker di restoran dapat meliputi:

  • Pramusaji: melayani tamu dan mencatat pesanan
  • Runner: mengantarkan makanan dari dapur ke meja tamu
  • Kitchen helper: membantu persiapan bahan makanan dan membersihkan area dapur

Gaji casual worker di restoran biasa berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari. Namun, di restoran besar atau internasional, gaji bisa lebih tinggi.

3. Casual Worker di Gudang (Warehouse)

Perusahaan logistik dan e-commerce sering membutuhkan casual worker untuk membantu operasional gudang mereka. Tugas-tugas yang biasa dilakukan meliputi:

  • Melakukan sortir barang
  • Melakukan pengemasan ulang (repacking) barang
  • Melakukan penjemputan barang
  • Melakukan penyimpanan barang dengan rapi dan aman

Gaji casual worker di gudang biasanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp190.000 per hari.

4. Casual Worker sebagai Kurir

Dengan meningkatnya popularitas belanja online, kebutuhan akan kurir juga semakin tinggi. Banyak perusahaan pengiriman yang mempekerjakan casual worker sebagai kurir. Tugas utama mereka adalah melakukan pengantaran barang tepat waktu, dengan target pengantaran sekitar 50 hingga 100 barang per hari.

5. Casual Worker di Event Organizer

Event organizer sering membutuhkan tenaga tambahan saat menyelenggarakan acara besar. Casual worker di bidang ini biasanya bertugas:

  • Membantu persiapan dan pengaturan venue acara
  • Menjadi asisten peserta selama acara berlangsung
  • Membantu registrasi peserta
  • Mengatur logistik acara

Gaji casual worker untuk event organizer biasanya berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per acara, tergantung pada durasi dan kompleksitas acara.

Hak-hak Casual Worker: Perlindungan Hukum bagi Pekerja Lepas

Meskipun status mereka berbeda dari karyawan tetap, casual worker tetap memiliki hak-hak yang dilindungi oleh hukum. Beberapa hak penting yang harus dipenuhi oleh pemberi kerja meliputi:

1. Jaminan Sosial

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, casual worker berhak mendapatkan jaminan sosial. Ini mencakup:

  • Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
  • Jaminan Kematian (JKM)
  • Jaminan Hari Tua (JHT)
  • Jaminan Kesehatan, jika memenuhi syarat tertentu

Pemberi kerja wajib mendaftarkan pekerja lepas ke program BPJS Ketenagakerjaan, meskipun masa kerjanya singkat.

2. Upah yang Layak

Casual worker berhak mendapatkan upah yang layak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Meskipun tidak ada standar baku untuk upah pekerja lepas, pemberi kerja harus mempertimbangkan upah minimum regional (UMR) setempat sebagai acuan.

3. Waktu Kerja dan Istirahat yang Sesuai

Meskipun jam kerja casual worker bisa lebih fleksibel, mereka tetap berhak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Jika bekerja melebihi jam kerja normal, mereka berhak atas upah lembur sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pemberi kerja wajib menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja, termasuk casual worker. Ini mencakup penyediaan alat pelindung diri (APD) jika diperlukan dan pelatihan keselamatan kerja.

5. Perlindungan dari Diskriminasi

Casual worker berhak mendapatkan perlakuan yang sama dan bebas dari diskriminasi dalam bentuk apapun, baik berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, atau status sosial.

Keuntungan Menjadi Casual Worker: Fleksibilitas dan Peluang

Menjadi casual worker memiliki beberapa keuntungan yang menarik bagi sebagian orang, terutama mereka yang menginginkan fleksibilitas dalam bekerja. Berikut adalah beberapa keuntungan utama:

1. Fleksibilitas Waktu

Salah satu daya tarik utama menjadi casual worker adalah fleksibilitas waktu. Pekerja dapat memilih proyek atau shift yang sesuai dengan jadwal mereka, memungkinkan keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini sangat menguntungkan bagi:

  • Mahasiswa yang ingin bekerja sambil kuliah
  • Orang tua yang perlu mengatur waktu antara pekerjaan dan mengurus anak
  • Individu yang memiliki hobi atau kegiatan lain yang membutuhkan waktu fleksibel

2. Variasi Pengalaman Kerja

Casual worker sering mendapat kesempatan untuk bekerja di berbagai tempat dan posisi yang berbeda. Hal ini dapat memberikan:

  • Pengalaman kerja yang beragam
  • Peluang untuk mengembangkan berbagai keterampilan
  • Kesempatan untuk menjelajahi berbagai industri sebelum memutuskan karir jangka panjang

3. Tambahan Penghasilan

Bagi banyak orang, pekerjaan casual menjadi sumber penghasilan tambahan di samping pekerjaan utama atau studi. Ini dapat membantu:

  • Meningkatkan pendapatan total
  • Membiayai kebutuhan tambahan atau hobi
  • Membangun tabungan atau dana darurat

4. Peluang Networking

Bekerja di berbagai tempat memberi casual worker kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Ini dapat membuka peluang:

  • Membangun jaringan profesional yang luas
  • Mendapatkan referensi untuk pekerjaan di masa depan
  • Menemukan peluang karir baru

5. Uji Coba Karir

Bagi mereka yang belum yakin dengan pilihan karir, menjadi casual worker dapat menjadi cara untuk:

  • Mencoba berbagai jenis pekerjaan tanpa komitmen jangka panjang
  • Mengenal lebih dalam tentang industri tertentu
  • Menemukan passion dan bakat yang mungkin belum disadari sebelumnya

Tantangan yang Dihadapi Casual Worker: Sisi Lain Fleksibilitas

Meskipun memiliki banyak keuntungan, menjadi casual worker juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi:

1. Ketidakpastian Pendapatan

Salah satu tantangan terbesar bagi casual worker adalah ketidakstabilan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh:

  • Tidak adanya jaminan jam kerja tetap
  • Fluktuasi permintaan tenaga kerja yang dapat memengaruhi ketersediaan pekerjaan
  • Kemungkinan periode tanpa pekerjaan antara satu proyek dengan proyek lainnya

Untuk mengatasi hal ini, banyak casual worker yang harus pandai mengelola keuangan dan memiliki tabungan untuk menghadapi masa-masa tanpa penghasilan.

2. Kurangnya Tunjangan dan Manfaat

Berbeda dengan karyawan tetap, casual worker seringkali tidak menerima tunjangan dan manfaat seperti:

  • Asuransi kesehatan
  • Cuti berbayar
  • Tunjangan hari raya
  • Dana pensiun

Hal ini berarti casual worker harus lebih mandiri dalam mengatur jaminan sosial dan perencanaan keuangan jangka panjang mereka.

3. Ketidakpastian Jadwal

Meskipun fleksibilitas jadwal bisa menjadi keuntungan, terkadang hal ini juga bisa menjadi tantangan. Casual worker mungkin menghadapi:

  • Perubahan jadwal mendadak
  • Kesulitan dalam merencanakan aktivitas jangka panjang
  • Tekanan untuk selalu siap bekerja kapan saja dipanggil

4. Kurangnya Keamanan Kerja

Tidak adanya kontrak jangka panjang berarti casual worker menghadapi risiko:

  • Kehilangan pekerjaan tanpa pemberitahuan
  • Tidak adanya jaminan keberlanjutan pekerjaan
  • Kesulitan dalam perencanaan karir jangka panjang

5. Potensi Eksploitasi

Dalam beberapa kasus, casual worker mungkin menghadapi risiko eksploitasi, seperti:

  • Pembayaran di bawah standar upah minimum
  • Jam kerja yang tidak teratur atau berlebihan
  • Kurangnya perlindungan hukum dibandingkan karyawan tetap

Untuk menghindari hal ini, penting bagi casual worker untuk memahami hak-hak mereka dan tidak ragu untuk mencari bantuan hukum jika diperlukan.

Perbedaan Casual Worker dengan Jenis Pekerja Lainnya

Untuk memahami posisi casual worker dalam spektrum ketenagakerjaan, penting untuk membandingkannya dengan jenis pekerja lainnya. Berikut adalah perbandingan antara casual worker, karyawan tetap, dan pekerja kontrak:

1. Casual Worker vs Karyawan Tetap

Perbedaan utama antara casual worker dan karyawan tetap meliputi:

  • Jam Kerja: Casual worker memiliki jam kerja yang fleksibel, sementara karyawan tetap biasanya memiliki jam kerja tetap.
  • Kontrak Kerja: Casual worker biasanya tidak memiliki kontrak jangka panjang, sedangkan karyawan tetap memiliki kontrak kerja yang jelas dan berkelanjutan.
  • Tunjangan: Karyawan tetap umumnya menerima tunjangan lengkap seperti asuransi kesehatan dan dana pensiun, sementara casual worker jarang menerima tunjangan semacam ini.
  • Keamanan Kerja: Karyawan tetap memiliki keamanan kerja yang lebih tinggi dibandingkan casual worker.

2. Casual Worker vs Pekerja Kontrak

Meskipun keduanya bersifat sementara, ada beberapa perbedaan antara casual worker dan pekerja kontrak:

  • Durasi Kerja: Pekerja kontrak biasanya memiliki periode kerja yang ditentukan (misalnya 6 bulan atau 1 tahun), sementara casual worker bisa bekerja hanya untuk beberapa hari atau minggu.
  • Kepastian Jadwal: Pekerja kontrak umumnya memiliki jadwal kerja yang lebih teratur dibandingkan casual worker.
  • Hak dan Tunjangan: Pekerja kontrak seringkali memiliki hak dan tunjangan yang lebih jelas dibandingkan casual worker, meskipun tidak selengkap karyawan tetap.

Tren Casual Worker dalam Ekonomi Modern

Fenomena casual worker semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh beberapa faktor:

1. Perkembangan Ekonomi Gig

Ekonomi gig, yang ditandai dengan pekerjaan jangka pendek dan fleksibel, telah mendorong pertumbuhan casual worker. Platform digital seperti aplikasi ride-hailing dan jasa pengiriman makanan telah menciptakan banyak peluang kerja kasual.

2. Perubahan Preferensi Generasi Muda

Generasi milenial dan Gen Z cenderung lebih menghargai fleksibilitas dan keseimbangan hidup-kerja, yang sesuai dengan model kerja kasual.

3. Adaptasi Bisnis terhadap Fluktuasi Pasar

Perusahaan semakin mengadopsi model tenaga kerja yang fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi permintaan.

4. Teknologi dan Remote Work

Kemajuan teknologi dan normalisasi kerja jarak jauh telah membuka lebih banyak peluang untuk pekerjaan kasual yang dapat dilakukan dari mana saja.

Cara Menjadi Casual Worker yang Sukses

Untuk berhasil sebagai casual worker, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

1. Kembangkan Keterampilan yang Beragam

Semakin banyak keterampilan yang dimiliki, semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Fokus pada pengembangan soft skills dan hard skills yang relevan dengan industri yang diminati.

2. Bangun Jaringan yang Kuat

Networking adalah kunci dalam dunia casual work. Manfaatkan media sosial profesional seperti LinkedIn dan hadiri acara industri untuk memperluas koneksi.

3. Kelola Waktu dengan Efektif

Kemampuan manajemen waktu yang baik sangat penting bagi casual worker. Gunakan alat digital untuk melacak jadwal dan tenggat waktu proyek.

4. Jaga Profesionalisme

Meskipun bekerja secara kasual, tetap penting untuk menjaga sikap profesional. Hal ini akan membantu dalam mendapatkan referensi positif dan pekerjaan berulang.

5. Kelola Keuangan dengan Bijak

Mengingat pendapatan yang tidak stabil, penting untuk memiliki disiplin dalam mengelola keuangan. Buatlah anggaran dan simpan sebagian penghasilan untuk masa-masa tanpa pekerjaan.

Masa Depan Casual Work: Prospek dan Tantangan

Melihat ke depan, casual work diperkirakan akan terus berkembang, namun dengan beberapa perubahan:

1. Regulasi yang Lebih Ketat

Pemerintah di berbagai negara mulai memperhatikan perlindungan hukum bagi pekerja kasual. Diperkirakan akan ada lebih banyak regulasi yang mengatur hak dan kewajiban dalam hubungan kerja kasual.

2. Integrasi Teknologi

Platform digital untuk menghubungkan casual worker dengan pekerjaan akan semakin canggih, memudahkan proses pencarian kerja dan manajemen proyek.

3. Peningkatan Keterampilan

Dengan persaingan yang semakin ketat, casual worker perlu terus meningkatkan keterampilan mereka untuk tetap kompetitif di pasar kerja.

4. Perubahan Paradigma Kerja

Konsep "pekerjaan seumur hidup" semakin berkurang, digantikan oleh model karir yang lebih fleksibel dan beragam.

Kesimpulan

Casual worker memainkan peran penting dalam lanskap ketenagakerjaan modern. Meskipun menghadapi tantangan seperti ketidakpastian pendapatan dan kurangnya tunjangan, model kerja ini menawarkan fleksibilitas dan peluang yang menarik bagi banyak orang. Dengan pemahaman yang baik tentang hak-hak pekerja, manajemen keterampilan yang efektif, dan adaptasi terhadap tren pasar, casual worker dapat memanfaatkan peluang ini untuk membangun karir yang memuaskan dan berkelanjutan.

Seiring berkembangnya ekonomi gig dan perubahan preferensi generasi baru terhadap cara bekerja, peran casual worker diperkirakan akan terus tumbuh dan berevolusi. Namun, penting bagi semua pihak - pekerja, pemberi kerja, dan pembuat kebijakan - untuk terus berdialog dan mencari solusi yang dapat menyeimbangkan fleksibilitas dengan perlindungan dan keamanan kerja. Dengan demikian, casual work dapat menjadi komponen yang positif dan produktif dalam ekosistem ketenagakerjaan global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya