Kekerasan pun terus berlangsung yang ditandai dengan tembakan dari tank Israel ke wilayah utara Gaza. Serangan beruntun Israel ini merusak sejumlah infrastruktur kota, termasuk rumah penduduk dan Universitas Islam di Kota Gaza. Peluru kendali (rudal) Israel yang dilesakkan meninggalkan sebuah lubang besar di lapangan bola. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Israel mengumumkan pihaknya telah meringkus 64 anggota kabinet Hamas. Dua puluh delapan di antaranya, yakni Deputi Perdana Menteri Nasser Shaer bersama tujuh menteri serta 20 anggota Parlemen. Kuat dugaan, penangkapan mereka adalah upaya menekan Palestina agar membebaskan Kopral Gilad Shalit, tentara Israel yang disandera tiga kelompok militan Palaestina, empat hari silam.
Tetapi sangkaan itu tidak diakui Israel. Menurut mereka, semua pejabat tinggi Palestina yang ditangkap merupakan teroris yang sedang mereka cari. Sejumlah pejabat Israel mengatakan, pihaknya tak akan membiarkan pemerintahan Palestina saat ini bertahan, kecuali telah dipastikan agar Shalit dibebaskan [baca: Militan Palestina Siaga Melawan Israel].
Advertisement
Di lain pihak, Palestina menanggapi serangan Israel dan penangkapan para pejabat mereka sebagai ajakan perang. Upaya itu sebagai balasan terhadap Palestina yang telah membunuh seorang remaja Israel yang mereka culik pada Ahad silam.(AIS/Idr)