Operasi Plastik Marak di Iran

Salah satu ahli bedah plastik terkenak di Iran, dokter Behrooz Farzam, mengaku ia bisa melakukan bedah plastik lebih dari 100 pasien dalam sebulan. Perempuan Iran melakukan bedah plastik untuk menambah tingkat kepercayaan diri mereka.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2008, 23:58 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2008, 23:58 WIB
080331diran.jpg

Liputan6.com, Teheran:
Sejak revolusi Iran pada 1979, perempuan Iran diharuskan memakai pakaian tertutup dari kepala hingga kaki. Hal ini akan membatasi ruang gerak wanita dalam berbusana atau berpenampilan yang sudah tentu tak bisa membuat mereka keluar rumah dengan tampil gaya. Walau demikian, hal tersebut tidak membuat perempuan Iran berkecil hati. Untuk lebih fokus pada penampilan, mereka melakukan operasi bedah plastik di wajah, khususnya hidung, belum lama ini.

Dokter Behrooz Farzam adalah salah satu ahli bedah plastik terkenal di Iran. Dalam sebulan, ia bisa melakukan bedah plastik lebih dari 100 pasien di Kota Teheran. Menurut Farzam, tren ini dipicu hukum syariah Iran yang mengizinkan operasi plastik, asalkan tidak mengganggu kesehatan.

Selain hidung, perempuan Iran juga ingin merubah bentuk bagian tubuh lainnya. Di antaranya operasi dagu, mentato alis mata, bahkan operasi payudara. Semua ini dilakukan untuk menambah tingkat kepercayaan diri mereka. Biayanya pun beragam, sekitar US$ 1.500 hingga US$ 2.000. Namun dengan tingkat kemakmuran rakyat Iran yang kian meningkat saat ini, angka tersebut tidak menjadi alasan untuk perempuan Iran. Menurut laporan asosiasi bedah plastik Iran, sekitar 60 ribu hingga 70 ribu perempuan Iran melakukan bedah plastik.(BOG)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya