9 Hari Pencarian, Korban Meninggal Sewol 180 Orang

122 Lainnya masih hilang, diyakini masih terjebak di dalam kapal Sewol yang sudah tenggelam sepenuhnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Apr 2014, 05:38 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2014, 05:38 WIB
Penyelamatan Kapal Feri Sewol di Korea Selatan
Tim Pencari Korban Kapal Feri Sewol. (Reuters)

Liputan6.com, Seoul - Sepuluh hari sudah kapal feri Sewol tenggelam di perairan Korea Selatan, sejak 16 April 2014. Jumlah korban tewas pun terus bertambah, setelah pencarian di hari kesembilan pada Kamis kemarin.

Laporan terbaru seperti dilansir dari CNN, Jumat (25/4/2014), jumlah korban tewas mencapai 180 orang pada pencarian yang berakhir Kamis 24 April. Sedangkan sebanyak 122 orang lainnya dinyatakan masih hilang.

Mereka yang hilang diyakini mereka masih terjebak di dalam kapal Sewol yang sudah tenggelam sepenuhnya.

Menurut penuturan pejabat patroli laut Korsel, tim penyelam berkonsentrasi untuk melakukan pencarian di dek tiga dan empat kapal. Di tempat itu, diyakini menjadi lokasi paling banyak pernumpang terjebak masih hilang.

Dari total 476 penumpang dan awak yang ada di atas feri seberat 8.625 ton itu, 325 di antaranya adalah murid Danwon High School di Ansan yang hendak berwisata ke Pulau Jeju.

Hingga Jumat ini, baru 174 orang, termasuk kapten kapal dan beberapa awaknya yang berhasil diselamatkan.

Namun kapten dan awaknya yang selamat, justru mendapat kritikan dari kerabat penumpang Sewol yang meninggal atau masih hilang.

Akibat Sewol tenggelam, 44 eksekutif dan pemegang saham Chonghaejin Marine Co. --perusahaan tempat Sewol bernaung-- dilarang meninggalkan negara itu. Termasuk CEO Kim Han - shik, pria berusia 72 tahun yang menghilang dari mata publik setelah konferensi pers terkait tenggelamnya Sewol.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya