Liputan6.com, Los Angeles - Sejumlah selebritas Hollywood memboikot Beverly Hills Hotel di Los Angeles, California, Amerika Serikat yang merupakan milik Kesultanan Brunei Darussalam terkait hukum pidana syariah yang mulai diterapkan di negara tersebut.
Para pekerja seni AS, seperti komedian Jay Leno dan Ellen DeGeneres juga berdemonstrasi di kawasan Sunset Boulevard, Los Angeles untuk memprotes Brunei.
"Kami hanya ingin menyadarkan orang-orang. Ini bukan isu politik, tapi sesuatu yang kontroversial. Apa pantas hukuman dengan menimpa batu sampai mati," ujar Jay Leno kepada CNN, yang dimuat Rabu (7/5/2014).
Sultan Brunei Hassanal Bolkiah mulai menerapkan hukum syariah Islam di negaranya sejak 1 Mei 2014. Hukuman syariah itu akan diperkenalkan bertahap, mencakup hukuman cambuk, memotong anggota badan hingga hukum mati dengan rajam untuk berbagai jenis kejahatan.
Selain seruan boikot, Lembaga Feminist Majority Foundation memindahkan tempat penyelenggaraan acara Global Women's Rights Awards dari Hotel Beverly Hills ke Hammer Museum di Westwood.
Badan lainnya, The International Women's Media Foundation (IWMF) juga mengalihkan lokasi acara Journalism Awards dari Beverly Hills ke tempat lain. Hal itu dilakukan untuk menentang hukum yang menurut mereka telah melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Kami tidak akan menyelenggarakan acara lagi di tempat yang pemiliknya melanggar HAM yang sedang kita perjuangkan," ujar IWMF.
Pemboikotan tak hanya terjadi di AS, tapi juga di Inggris. Aktor Inggris Stephen Fry menyerukan boikot terhadap hotel yang dimiliki Sultan Brunei di Inggris.
Selain itu, Fry juga membatalkan pemesanan tempat di hotel mewah Coworth Park Hotel di Ascot, pinggiran London, yang dimiliki Kesultanan Brunei. (Yus)